
Proyek Revitalisasi Trotoar di Jalan Raya Ciater Tuai Kritik Warga
Proyek revitalisasi trotoar di Jalan Raya Ciater, Serpong, Tangerang Selatan (Tangsel) yang mencapai anggaran sebesar Rp 7 miliar mendapat kritik dari warga setempat. Mereka menilai dana tersebut tidak digunakan secara efektif dan lebih baik dialihkan untuk kebutuhan yang lebih mendesak.
Lintang, warga yang telah tinggal di kawasan tersebut selama lebih dari 20 tahun, mengungkapkan kekecewaannya terhadap besarnya anggaran proyek ini. Ia berpendapat bahwa dana tersebut seharusnya digunakan untuk pembangunan sekolah, terutama karena ada SD yang pembangunannya terhambat dan belum selesai.
u201cAnggaran Rp 7 miliar lebih baik dialihkan untuk pendidikan. Di belakang sini ada SD yang pembangunannya lambat, lama enggak jadi-jadi,u201d ujarnya.
Aang, pedagang yang juga tinggal di Serpong selama 25 tahun, setuju dengan pendapat Lintang. Ia menilai bahwa revitalisasi trotoar tidak perlu dilakukan secara total. Menurutnya, cukup perbaikan pada bagian yang rusak saja sudah cukup. Sementara itu, dana besar sebaiknya diprioritaskan untuk layanan kesehatan masyarakat.
u201cMungkin buat yang lain lah, kan bisa buat masyarakat juga. Kayak buat kesehatan karena itu kan memang penting juga,u201d katanya.
Selain masalah anggaran, warga juga mengeluh karena tidak adanya sosialisasi sebelum proyek dimulai. Akibatnya, para pelaku usaha di sekitar lokasi merasakan dampak penurunan omzet karena akses menuju kios menjadi sulit.
Lintang menyebut penjualannya turun hingga 30 persen, sedangkan Aang bahkan mengalami penurunan pendapatan hingga 40 persen. Hal ini membuat warga berharap pemerintah dapat menyelesaikan proyek dengan cepat agar aktivitas usaha kembali normal. Mereka juga berharap agar tidak ada pembongkaran trotoar berulang setiap tahun.
u201cKalau harapan sih ya moga aja ini kelar, enggak ada pembangunan lagi dan dipercepat lah,u201d ucap Aang.
Sebelumnya, proyek revitalisasi trotoar di Ciater dikerjakan sepanjang kurang lebih satu kilometer dengan lebar bervariasi antara tiga hingga empat meter. Proyek ini menelan anggaran sekitar Rp 7 miliar dan diharapkan menjadi ruang publik yang fungsional serta bermanfaat jangka panjang bagi masyarakat.
Dalam pernyataannya, Kepala Bidang Drainase dan Pedestrian DSDABMBK Tangsel, Saflinawati, mengajak masyarakat untuk menjaga kebersihan dan fasilitas yang ada di trotoar. Ia menegaskan bahwa trotoar ini adalah milik bersama dan harus dirawat serta dijaga oleh semua pihak.
- Penurunan omzet
- Kritik terhadap penggunaan anggaran
- Kurangnya sosialisasi
- Harapan warga terhadap penyelesaian proyek
Warga berharap pemerintah dapat lebih transparan dalam pengelolaan anggaran dan memberikan prioritas pada kebutuhan masyarakat yang lebih mendesak. Mereka juga berharap proyek seperti ini tidak dilakukan terlalu sering dan dapat diselesaikan dengan cepat agar tidak mengganggu aktivitas sehari-hari.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!