Pemkot Tangerang Bantu Iuran BPJS untuk Warga Miskin

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Program Bantuan Iuran APBD: Kepedulian Pemkot Tangerang terhadap Layanan Kesehatan

Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang terus menunjukkan komitmennya dalam memastikan akses layanan kesehatan yang merata bagi seluruh warga, khususnya masyarakat berpenghasilan rendah. Salah satu upaya nyata yang dilakukan adalah melalui program Bantuan Iuran APBD, yang secara rutin membayarkan iuran BPJS Kesehatan bagi ratusan ribu penduduk.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang, dr. Dini Anggraeni, menjelaskan bahwa pada tahun 2025, sebanyak 383.587 jiwa telah difasilitasi dalam program ini. "Penerima manfaat adalah masyarakat prasejahtera yang tetap mendapatkan hak atas perlindungan kesehatan yang layak," ujarnya pada Kamis, 25 September 2025.

Program Bantuan Iuran APBD ini sudah berjalan sejak tahun 2017 dan menjadi bukti nyata keberpihakan Pemkot terhadap kebutuhan dasar masyarakat. "Beban iuran BPJS Kesehatan ditanggung pemerintah, sehingga masyarakat bisa lebih tenang dalam mengakses layanan kesehatan tanpa khawatir soal biaya," tambahnya.

Capaian Membanggakan

Berkat konsistensi program ini, Kota Tangerang berhasil mencapai status Universal Health Coverage (UHC). Cakupan kepesertaan BPJS Kesehatan mencapai 99,32% pada tahun 2025, melampaui target nasional sebesar 98%. Angka ini menegaskan bahwa hampir seluruh warga Kota Tangerang telah terlindungi dalam sistem jaminan kesehatan nasional.

Beberapa faktor yang turut berkontribusi dalam pencapaian ini antara lain:

  • Keterlibatan aktif masyarakat: Partisipasi masyarakat dalam program ini sangat tinggi, karena mereka sadar akan pentingnya perlindungan kesehatan.
  • Koordinasi lintas sektor: Dinkes bekerja sama dengan berbagai instansi terkait untuk memastikan program berjalan efektif dan transparan.
  • Peningkatan kesadaran masyarakat: Melalui sosialisasi dan edukasi, masyarakat semakin memahami manfaat dari BPJS Kesehatan.

Visi dan Tujuan Jangka Panjang

Komitmen Pemkot Tangerang tidak hanya berhenti di pencapaian UHC. Dalam waktu dekat, pihaknya juga berencana memperluas cakupan program agar lebih banyak lagi masyarakat yang dapat merasakan manfaatnya. Selain itu, Pemkot juga berupaya meningkatkan kualitas layanan kesehatan di berbagai fasilitas kesehatan yang ada.

"Komitmen kami jelas, tidak boleh ada warga yang tertinggal dalam mendapatkan layanan kesehatan. Kami berharap tidak ada lagi warga yang menunda pelayanan kesehatan karena keterbatasan biaya," tutup dr. Dini.

Langkah-Langkah yang Dilakukan

Untuk mencapai tujuan tersebut, beberapa langkah strategis telah diambil oleh Pemkot Tangerang, antara lain:

  • Peningkatan anggaran: Pemkot meningkatkan alokasi dana APBD untuk memastikan program berjalan optimal.
  • Pengadaan sumber daya manusia: Penambahan tenaga medis dan non-medis di berbagai puskesmas dan rumah sakit.
  • Peningkatan infrastruktur: Pembangunan dan renovasi fasilitas kesehatan agar lebih nyaman dan efisien.
  • Sosialisasi berkala: Edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya penggunaan layanan kesehatan dan cara mengaksesnya.

Tantangan dan Solusi

Meskipun pencapaian ini menunjukkan progres yang baik, masih ada tantangan yang perlu dihadapi. Beberapa di antaranya adalah:

  • Kurangnya kesadaran masyarakat: Masih ada sebagian masyarakat yang belum sepenuhnya memahami manfaat dari BPJS Kesehatan.
  • Keterbatasan anggaran: Meski telah meningkatkan anggaran, dana yang tersedia tetap harus digunakan secara efisien.
  • Keterbatasan tenaga medis: Di beberapa daerah, jumlah tenaga medis masih kurang dibandingkan kebutuhan masyarakat.

Untuk mengatasi hal ini, Pemkot Tangerang berkomitmen untuk terus melakukan evaluasi dan peningkatan kualitas program. Selain itu, kerja sama dengan pihak swasta dan organisasi masyarakat juga diharapkan dapat memberikan kontribusi positif.

Dengan langkah-langkah yang telah diambil dan rencana jangka panjang yang matang, Pemkot Tangerang berharap dapat terus memberikan layanan kesehatan yang berkualitas dan merata bagi seluruh warganya.