Lombok Timur Menjadi Contoh dalam Penanganan Stunting dan Pembangunan SDM
Kabupaten Lombok Timur kembali menunjukkan keunggulannya dalam penanganan stunting dan pembangunan sumber daya manusia. Melalui program Anakku Sehat dan Cerdas (Early Childhood Care, Nutrition, and Education/ECCNE), daerah ini berhasil meraih predikat tertinggi Agung dari SEAMEO RECFON pada ajang Apresiasi Satuan Pendidikan dan Mitra Unggulan 2025 di Jakarta. Penghargaan ini menjadi bukti nyata bahwa Lombok Timur mampu menciptakan terobosan yang berdampak besar bagi generasi muda.
Bupati Lombok Timur, H. Haerul Warisin, hadir langsung menerima penghargaan tersebut. Baginya, predikat ini tidak hanya sekadar simbol prestasi, tetapi juga pengakuan atas kerja sama seluruh elemen masyarakat yang telah bekerja keras dalam menekan angka stunting. Program ECCNE, yang diluncurkan sejak tahun 2017, menjadi senjata utama dalam mewujudkan generasi yang sehat, cerdas, dan berkarakter. Pendekatan yang digunakan mengintegrasikan pendidikan anak usia dini dengan gizi dan kesehatan, sehingga anak-anak tidak hanya mendapatkan pembelajaran kognitif, tetapi juga fondasi pertumbuhan fisik yang kuat.
Data menunjukkan keberhasilan program ini. Pada tahun 2018, angka stunting di Lombok Timur masih mencapai 43,25 persen. Namun, hingga tahun 2024, angka tersebut turun menjadi 33 persen. Penurunan ini konsisten dengan target rata-rata 2 persen per tahun, sebuah capaian yang jarang bisa diraih oleh kabupaten lain di Indonesia.
Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Suharti, menyampaikan bahwa pendidikan memiliki peran penting dalam menghadapi tantangan gizi anak dan remaja yang semakin kompleks. Ia menilai bahwa sekolah merupakan tempat paling strategis untuk menanamkan pola makan sehat dan gaya hidup berkelanjutan. u201cLombok Timur sudah membuktikan bahwa pendidikan bisa menjadi pintu masuk efektif bagi intervensi gizi,u201d ujarnya.
Kunci keberhasilan ECCNE di Lombok Timur terletak pada tahapan yang sistematis. Di tingkat satuan pendidikan, pendekatan dilakukan melalui sosialisasi, orientasi, penguatan, hingga institusionalisasi. Sementara di level kabupaten, Lombok Timur menapaki tahapan pratama, madya, utama, paripurna, hingga akhirnya mencapai Agung. Proses panjang ini mencerminkan keseriusan daerah dalam membangun ekosistem pendidikan yang sehat dan holistik.
Bupati Haerul Warisin menekankan bahwa penghargaan ini adalah motivasi untuk melangkah lebih jauh. u201cKami tidak boleh puas dengan capaian hari ini. Lombok Timur harus terus berinovasi agar anak-anak kita tumbuh menjadi generasi yang sehat, cerdas, dan mampu bersaing di masa depan,u201d tegasnya.
Kini, Lombok Timur bukan sekadar daerah penerima penghargaan, tetapi telah menjelma menjadi laboratorium hidup pendidikan gizi integratif di Indonesia. Program ECCNE menjadi senjata strategis, sementara komitmen pemerintah daerah dan masyarakat menjadi pondasi yang menggerakkan. Dari Lombok Timur, pesan penting disampaikan: membangun manusia unggul dimulai dari anak yang sehat dan cerdas sejak dini.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!