
Tertawa: Terapi Alami yang Menyehatkan Pikiran dan Tubuh
Tertawa tidak hanya sekadar ekspresi wajah saat mendengar lelucon, tetapi juga menjadi salah satu cara alami untuk menjaga kesehatan mental dan fisik. Banyak penelitian telah menunjukkan bahwa tertawa memiliki berbagai manfaat luar biasa, mulai dari mengurangi stres hingga memperkuat sistem kekebalan tubuh.
Dalam kehidupan modern yang penuh tekanan, banyak orang sering terjebak dalam rutinitas yang melelahkan. Mulai dari beban kerja yang menumpuk, masalah finansial, hingga permasalahan pribadi yang sulit dihindari. Di tengah situasi ini, tertawa menjadi hal sederhana yang bisa membantu menjaga kewarasan dan keseimbangan hidup.
Menurut laporan dari Harvard Gazette (2023), tertawa dapat memicu pelepasan endorfin, hormon yang memberikan rasa bahagia dan mampu mengurangi tingkat stres sekaligus memperbaiki suasana hati. Selain itu, sebuah riset dari Journal of Psychiatric Research menemukan bahwa terapi tertawa bisa menjadi solusi efektif untuk mengurangi gejala depresi ringan hingga sedang.
Mengapa Tertawa Bisa Jadi “Obat”?
Peneliti dari UCLA menjelaskan bahwa tertawa melibatkan berbagai sistem tubuh, termasuk otot wajah, paru-paru, dan sistem saraf. Aktivitas ini tidak hanya menstimulasi sirkulasi darah, tetapi juga mengaktifkan respons relaksasi alami pada tubuh. Akibatnya, setelah tertawa, tubuh akan merasa lebih rileks dan nyaman.
Situs HelpGuide menyebut bahwa tertawa adalah bentuk "obat gratis" yang mampu mengurangi rasa sakit, memperkuat sistem kekebalan tubuh, serta melindungi jantung. Inilah alasan mengapa pepatah “laughter is the best medicine” sering dianggap benar adanya.
5 Manfaat Tertawa untuk Kesehatan Mental
-
Meredakan Stres
Lelucon sederhana dapat menurunkan kadar kortisol, hormon penyebab stres. -
Meningkatkan Suasana Hati
Endorfin yang dilepaskan saat tertawa membuat seseorang merasa lebih bahagia. -
Memperkuat Hubungan Sosial
Tertawa bersama teman atau keluarga meningkatkan rasa kebersamaan dan ikatan emosional. -
Meningkatkan Resiliensi
Orang yang bisa menemukan humor dalam situasi sulit cenderung lebih tangguh menghadapi tekanan. -
Mengurangi Kecemasan
Studi dari Verywell Mind menunjukkan bahwa humor bisa membantu mengalihkan perhatian dari pikiran negatif.
Selain itu, penelitian lokal dari Jurnal CARE menemukan bahwa terapi tertawa berpengaruh positif terhadap kualitas tidur dan menurunkan tingkat kecemasan pada mahasiswa. Hal ini memperkuat bukti bahwa tertawa bukan sekadar hiburan, tapi juga sarana menjaga keseimbangan mental.
Tertawa di Tempat Kerja dan Lingkungan Sosial
Penelitian yang dipublikasikan di Sage Journals (2023) menekankan bahwa humor bisa menjadi strategi coping efektif di tempat kerja. Saat menghadapi deadline ketat atau konflik tim, selera humor sehat dapat menurunkan ketegangan dan mendorong kolaborasi lebih baik.
Studi dari Verywell Mind juga menambahkan bahwa tertawa secara rutin dapat menurunkan tekanan darah dan meningkatkan fungsi kognitif. Tidak hanya itu, terapi berbasis tawa atau laughter yoga kini juga mulai digunakan dalam beberapa layanan kesehatan mental. Menurut laporan dari HelpGuide, praktik ini terbukti memperbaiki kualitas hidup pasien dengan gangguan kecemasan dan depresi ringan.
Riset lain dari Sage (2023) juga menyebutkan bahwa aktivitas tertawa bersama dalam kelompok mampu memperkuat ikatan sosial, meningkatkan empati, dan menurunkan rasa kesepian, sebuah masalah besar di era digital yang serba individualis.
Bagaimana Cara Melatih “Humor Sehat”?
-
Cari Hiburan Sederhana
Menonton film komedi atau membaca buku humor bisa menjadi awal yang baik. -
Kelilingi Diri dengan Orang Positif
Interaksi dengan orang yang penuh tawa membantu menjaga mood dan suasana hati. -
Belajar Tertawa pada Diri Sendiri
Jangan terlalu keras menilai kesalahan kecil, temukan sisi lucunya. -
Ikut Terapi Gelotologi
Beberapa klinik kesehatan mental kini menggunakan laughter therapy sebagai bagian dari perawatan.
Tertawa mungkin terlihat sepele, namun manfaatnya untuk kesehatan mental dan fisik tidak bisa diremehkan. Ia mampu menghubungkan orang, meredakan stres, hingga membuat hidup terasa lebih ringan. Maka, jangan menunggu momen besar untuk tertawa—carilah alasan kecil setiap hari. Karena pada akhirnya, menjaga kewarasan bisa sesederhana sebuah tawa.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!