
Pentingnya Kesadaran Diri Sebelum Mendaki
Pendaki yang baik harus memahami kondisi kesehatan diri sebelum melakukan pendakian, terutama bagi para pemula. Hal ini disampaikan oleh Muhammad Hanif 'Noktur' Rahman, seorang pencinta alam sekaligus Ketua Umum Mahapeka Bandung. Menurutnya, keselamatan harus menjadi prioritas utama dalam setiap aktivitas mendaki.
"Setiap orang perlu mengenali diri sendiri, termasuk riwayat penyakit yang dimiliki. Jangan memaksakan diri untuk naik jika sudah merasa sakit," ujarnya saat dihubungi. Ia menekankan pentingnya kesadaran diri agar tidak mengambil risiko yang bisa membahayakan jiwa sendiri maupun orang lain.
Insiden yang viral baru-baru ini menjadi peringatan keras bagi para pendaki. Seorang pendaki asal Semarang dilaporkan memaksakan diri untuk melanjutkan pendakian ke puncak Gunung Sindoro meskipun telah diimbau hanya sampai Sunrise Camp. Pendaki tersebut diketahui memiliki riwayat penyakit seperti asam lambung, vertigo, dan radang. Sayangnya, persediaan obat yang dibawa sangat minim.
Petugas di basecamp memberikan peringatan agar pendaki tidak melanjutkan perjalanan lebih tinggi dari Sunrise Camp. Namun, imbauan tersebut tidak dihiraukan. Akibatnya, pendaki tersebut mengalami kelelahan dan meminta bantuan evakuasi karena kaki terkilir.
Hanif menyayangkan insiden ini terjadi. Menurutnya, setiap pendaki dengan riwayat penyakit berat harus mampu mawas diri dan menaati aturan yang berlaku. "Jangan ngeyel. Jika sudah diingatkan, maka sebaiknya nurut saja. Pihak basecamp atau warga lokal lebih tahu kondisi lapangan dan alam," ujarnya.
Untuk mencegah kejadian serupa, Hanif menyarankan agar setiap pendaki selalu memastikan kesiapan fisik sebelum melakukan pendakian. Jika memiliki riwayat penyakit tertentu, pastikan untuk membawa persediaan obat yang cukup. Selain itu, ia juga menekankan pentingnya latihan fisik satu hingga dua bulan sebelum pendakian, terutama bagi pendaki pemula.
"Latihan fisik dapat meminimalkan risiko cedera atau gangguan kesehatan selama perjalanan. Pastikan barang yang dibawa sesuai kebutuhan. Jika berniat berkemah, bawa tenda. Tapi jika cuaca sedang tidak menentu, jas hujan wajib dibawa," tambahnya.
Selain itu, Hanif juga menjelaskan bahwa beberapa jalur pendakian gunung kini memiliki sistem grade atau tingkat kesulitan. Sistem ini mulai dari grade 1 (sangat mudah) hingga grade yang lebih tinggi dan menantang. Ia menyarankan agar pemilihan gunung dan jalur pendakian disesuaikan dengan kemampuan masing-masing pendaki.
"Yang menjadi patokan bukan hanya gunungnya, tapi diri kita sendiri. Kita perlu mempertimbangkan siapa yang akan pergi ke gunung mana, berapa lama persiapannya, dan apa saja yang harus dibawa. Itu yang harus dipikirkan sebelum berangkat," ujar Hanif.
Dengan kesadaran diri dan persiapan yang matang, setiap pendaki dapat menikmati pengalaman mendaki dengan aman dan nyaman. Ini juga menjadi langkah penting untuk menjaga kebersihan lingkungan serta menjaga keselamatan diri sendiri dan orang lain.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!