Menkeu Didesak Terapkan Cukai Bijih Plastik, Warisan Penting bagi Kesehatan dan Lingkungan

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Menkeu Didesak Terapkan Cukai Bijih Plastik, Warisan Penting bagi Kesehatan dan Lingkungan

PIKIRAN RAKYAT - Polusi plastik ternyata sangat berbahaya. Bahkan saban tahunnya bisa mengakibatkan ratusan ribu kematian. Demikian fakta dalam studi terbaru Lancet Countdown on Health and Plastics.

Dalam studi tersebut juga disebutkan kalau polusi plastik menimbulkan kerugian 1,5 juta dolar AS akibat beban penyakit yang ditimbulkan. Selain itu, laporan itu menegaskan intervensi di hulu, yakni pada tingkat produksi, merupakan langkah paling efektif mengurangi dampak krisis plastik.

Dietplastik Indonesia menyebutkan plastik bukan cuma berakhir sebagai sampah, tetapi melepaskan bahan kimia berbahaya. Mikroplastik masuk ke udara, air, hingga ke dalam tubuh manusia.

Dietplastik Indonesia mendesak Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa mengembalikan rencana penerapan cukai bijih plastik. Pengenaan cukai tersebut ditujukan pada bahan baku plastik virgin, bukan cuma produk atau kemasan plastik.

Sehingga, masyarakat tidak diberikan beban sepenuhnya melalui kenaikan harga barang, tetapi ditanggung industri hulu yang selama ini mendulang untung dari produksi plastik mentah.

Pada 2018, Dietplastik Indonesia bersama tokoh masyarakat menggagas petisi daring guna mendorong adanya cukai plastik dengan hampir 1,2 juta tanda tangan yang kemudian diserahkan kepada Kementerian Keuangan.

Setahun kemudian, Kementerian Keuangan dilaporkan sempat merespons dengan rencana penerapan cukai plastik pada kantong plastik, tetapi implementasinya tertunda lantaran pagebluk Covid-19.

Cukai Bijih Plastik, Instrumen Keadilan

Dietplastik Indonesia melaporkan bahwa pada Januari 2025, rencana tersebut resmi dihentikan lantaran dianggap cukup diatasi dengan kebijakan nonfiskal pelarangan kantong plastik. Padahal menurut Direktur Eksekutif Dietplastik Indonesia Tiza Mafira, cukai bijih plastik merupakan instrumen keadilan.

Sama seperti minuman berperisa yang sudah terbukti berdampak pada kesehatan, plastik pun memberikan beban kesehatan dan ekonomi yang nyata.

"Masyarakat selama ini selalu dikenakan pajak atas konsumsi, maka wajar jika industri hulu plastik juga harus ikut menanggung konsekuensi dari produk yang mereka hasilkan," kata Tiza.

“Kami percaya, keberanian Menteri Keuangan dalam menerapkan cukai bijih plastik akan menjadi warisan penting bagi kesehatan publik dan masa depan lingkungan Indonesia," katanya lagi.

Plastik, tuturnya, mungkin murah diproduksi, tetapi biayanya dibayar mahal dengan nyawa dan kesehatan manusia.

Dietplastik Indonesia menilai penerapan cukai bijih plastik bakal menjadi instrumen ganda: menekan laju produksi plastik virgin dan menghindari risiko gangguan kesehatan dari polusi plastik.

Mereka juga memandang jika dengan perancangan yang tepat, penerimaan cukai bisa dialokasikan untuk program kesehatan publik serta inovasi pengelolaan sampah rendah emisi, sehingga manfaatnya kembali langsung ke masyarakat.

Sementara Nadia Mulya, penggagas petisi, menilai banyak tenggat target pengurangan plastik terlewat tanpa hasil nyata, kendati para pegiat lingkungan telah berupaya keras di berbagai lini.

"Dukungan pemerintah kini menjadi kunci, khususnya terhadap industri yang masih memproduksi plastik dari bijih virgin. Sudah saatnya produsen lebih bertanggung jawab dalam proses produksinya, berinovasi mencari alternatif yang berkelanjutan, serta patuh pada prinsip Extended Producer Responsibility (EPR)," ucap dia.

"Kami mengajak pemerintah, khususnya Bapak Purbaya, untuk segera menerapkan kebijakan cukai plastik. Kami siap mendukung penuh upaya edukasi dan sosialisasinya demi mendorong perubahan nyata," kata Nadia menambahkan.

Dietplastik Indonesia menegaskan kalau dengan adanya kebijakan cukai bijih plastik, Indonesia berkesempatan menunjukkan kepemimpinan global dalam mengatasi polusi plastik sekaligus melindungi kesehatan warganya.***