Kematian Balita di Sukabumi, Pratikno: Masalah Lebih Dalam dari Layanan Kesehatan

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Pelajaran Penting dari Kematian Balita di Sukabumi

Kasus kematian balita di Sukabumi akibat infeksi cacing menimbulkan perhatian serius dari pemerintah. Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Pratikno, menilai kejadian ini menjadi pelajaran penting bagi seluruh sistem pelayanan kesehatan dan lingkungan. Ia menekankan bahwa masalah ini tidak hanya terkait dengan layanan kesehatan, tetapi juga mencakup kondisi rumah, sanitasi, serta fasilitas mandi cuci kakus (MCK) yang memadai.

Pratikno menyampaikan pernyataannya saat berada di Surabaya pada 23 Agustus 2025. Menurutnya, kasus ini mengungkapkan adanya celah dalam sistem pelayanan yang harus segera diperbaiki. Hal ini termasuk penanganan dini terhadap penyakit yang mungkin menimpa anak-anak, terutama di daerah-daerah yang masih memiliki akses layanan kesehatan terbatas.

Balita bernama Raya, asal Desa Cianaga, Sukabumi, meninggal setelah mengalami infeksi berat yang menyebabkan sepsis. Saat dilarikan ke rumah sakit pada 13 Juli, Raya sudah dalam kondisi tidak sadarkan diri. Ia akhirnya meninggal pada 22 Juli di ruang PICU RSUD Syamsudin.

Menurut Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, kematian Raya bukan disebabkan oleh cacingan melainkan infeksi yang parah. Diduga, balita tersebut menderita TBC dan meningitis. Meskipun demikian, kasus ini tetap menjadi peringatan akan pentingnya pencegahan dan pengelolaan penyakit secara dini.

Salah satu hal yang menjadi perhatian Pratikno adalah dokumen kependudukan. Keluarga Raya ternyata tidak memiliki dokumen-dokumen seperti KTP, kartu keluarga, maupun BPJS Kesehatan. Hal ini menyulitkan proses penanganan medis yang seharusnya bisa dilakukan lebih cepat dan efektif.

Untuk itu, Pratikno meminta agar pemerintah desa hingga pos pelayanan terpadu (posyandu) aktif mengawasi warganya agar tercatat dalam kepesertaan BPJS. Hal ini bisa dilakukan melalui mekanisme Penerima Bantuan Iuran (PBI) yang didanai pemerintah pusat atau dukungan dari pemerintah daerah.

Selain itu, dana desa juga dapat digunakan untuk membantu membiayai iuran BPJS serta memperbaiki infrastruktur sanitasi dan layanan kesehatan dasar. Dengan langkah-langkah ini, diharapkan masyarakat dapat lebih mudah mengakses layanan kesehatan yang memadai.

Pratikno juga menegaskan bahwa pemerintah telah melakukan konsolidasi lintas kementerian untuk memperbaiki standar operasional prosedur (SOP) pelayanan kesehatan. Salah satunya adalah terkait pemberian obat cacing di posyandu atau puskesmas. Ke depan, pemberian obat cacing tidak lagi diserahkan kepada orang tua, tetapi harus diminum langsung di depan petugas.

Selain itu, sistem rujukan dari puskesmas ke rumah sakit juga akan diperbaiki. Pratikno menekankan bahwa tidak cukup hanya memberi surat rujukan, tetapi harus dipastikan pasien benar-benar sampai di rumah sakit. Termasuk jika ada kendala biaya transportasi, pihak terkait harus segera memberikan solusi.

Mulai pekan depan, program perbaikan lingkungan, rumah, serta layanan kesehatan dasar di Sukabumi akan mulai berjalan. Pratikno berharap dengan langkah-langkah ini, tidak ada lagi anak Indonesia yang mengalami nasib serupa di masa depan. Ia menegaskan bahwa pemerintah siap bekerja sama dengan semua pihak untuk memastikan keselamatan dan kesejahteraan masyarakat, khususnya anak-anak.