
Penyebab dan Solusi Keracunan Massal Akibat Makan Bergizi Gratis (MBG)
Kasus keracunan massal yang terjadi akibat konsumsi makan bergizi gratis (MBG) di berbagai daerah kini menjadi perhatian besar dari masyarakat. Hal ini memicu kekhawatiran, mengingat kejadian serupa sebelumnya juga pernah terjadi. MBG sendiri merupakan program pemerintah yang bertujuan untuk memastikan siswa mendapatkan asupan nutrisi yang cukup setiap hari.
Menurut Praktisi Kesehatan Masyarakat, Dokter Ngabila Salama, dua kasus keracunan makanan di satu tempat sudah bisa dikategorikan sebagai kejadian luar biasa. Jika terjadi secara massal, maka diperlukan evaluasi menyeluruh untuk menemukan penyebab utamanya dan mencegah kejadian serupa di masa depan.
Persyaratan Kebersihan untuk Penyedia MBG
Dalam upaya mencegah keracunan, Ngabila menyarankan agar semua penyedia MBG wajib memiliki sertifikat layak hygiene dari Dinas Kesehatan setempat. Sertifikat ini akan memastikan bahwa bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan makanan telah memenuhi standar kebersihan dan kesehatan. Proses pengolahan hingga penyimpanan juga harus dilakukan dengan benar, termasuk:
- Penggunaan bahan baku yang segar dan aman
- Cara penyimpanan sesuai suhu yang dianjurkan
- Proses pengolahan mulai dari mencuci, memotong, hingga memasak
- Pengemasan dan distribusi makanan yang higienis
- Kebersihan alat makan yang digunakan
Selain itu, Ngabila menekankan bahwa makanan MBG harus habis dimakan di sekolah dan tidak boleh dibawa pulang. Alasannya adalah karena makanan yang dibawa pulang rentan terkontaminasi oleh liur atau terlalu lama disimpan, sehingga meningkatkan risiko keracunan.
Pentingnya Waktu dan Suhu Penyajian
Untuk menjaga kualitas makanan, Ngabila menyarankan agar proses pemasakan tidak terlalu lama. Misalnya, makanan yang dimasak pada jam 21.00 atau 23.00 WIB sebaiknya tidak disajikan terlalu lama. Idealnya, makanan disajikan dalam waktu maksimal tiga jam setelah dimasak dan tetap dalam kondisi hangat serta segar.
Sebelum makanan dikonsumsi, guru dapat mengajarkan siswa untuk mengenali tanda-tanda makanan yang basi, seperti bau tidak enak, warna yang berubah, atau rasa yang tidak normal. Jika ada indikasi tersebut, makanan sebaiknya tidak dikonsumsi lagi.
Langkah Pencegahan dan Evaluasi
Ngabila juga menyarankan agar penyedia MBG selalu menyimpan sampel makanan harian. Sampel ini dapat digunakan untuk pemeriksaan laboratorium jika terjadi kasus keracunan. Dengan demikian, penyebab pasti dari keracunan dapat diketahui lebih cepat.
Di samping itu, jika terjadi kasus keracunan, sampel makanan yang tersisa harus disimpan dan diperiksa. Hal ini penting untuk menentukan apakah keracunan disebabkan oleh patogen tertentu atau zat-zat berbahaya lainnya.
Contoh Penerapan Standar Kebersihan di Jakarta Barat
Di Jakarta Barat, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Palmerah menunjukkan standar kebersihan yang ketat dalam pengolahan makanan MBG. Dapur mereka terlihat steril, dengan para pekerja menggunakan masker, penutup kepala, dan sarung tangan. Para awak media yang masuk juga diminta mengenakan perlengkapan pelindung untuk menjaga sterilitas dapur.
Koordinator SPPG Wilayah Jakarta Barat, Yudha Permana, menjelaskan bahwa bahan baku yang digunakan sesuai dengan Angka Kecukupan Gizinya (AKG). Ia juga menegaskan bahwa penggunaan susu dengan kadar gula tinggi telah dihindari melalui pelatihan yang diberikan.
Proses Pengolahan yang Terpisah
Yudha menjelaskan bahwa proses persiapan makanan di SPPG Palmerah dilakukan secara terpisah antara protein nabati, hewani, dan sayuran untuk mencegah kontaminasi silang. Setelah bahan-bahan tersebut dibersihkan dan dipotong, mereka disimpan di ruang penyimpanan dengan suhu yang sesuai, yaitu freezer di bawah 15 derajat Celsius dan chiller di bawah 5 derajat Celsius.
Setelah bahan-bahan tersebut dimasak, proses pendinginan dilakukan sebelum makanan disajikan. Hal ini dilakukan untuk mencegah munculnya bau atau keracunan akibat keringat yang menempel pada makanan. Setelah itu, makanan dikemas dalam opring per lima unit untuk distribusi ke sekolah-sekolah.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!