5 Jenis Obat Keracunan Makanan, Tetap Terhidrasi dengan Benar

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Penyebab dan Gejala Keracunan Makanan

Keracunan makanan dapat terjadi akibat berbagai faktor yang memengaruhi kualitas makanan atau minuman yang dikonsumsi. Salah satu penyebab utamanya adalah adanya kontaminasi oleh virus, parasit, atau bakteri. Selain itu, beberapa bahan makanan alami juga bisa menyebabkan keracunan jika mengandung zat-zat tertentu. Contohnya adalah jengkol, jamur, singkong, dan oncom. Kondisi ini bisa terjadi karena pengolahan yang tidak tepat atau konsumsi dalam jumlah berlebihan.

Gejala keracunan makanan biasanya muncul dalam waktu 2 hingga 6 jam setelah makanan terkontaminasi dikonsumsi. Namun, durasi dan intensitas gejala bisa berbeda-beda tergantung jenis mikroba atau bahan penyebabnya. Umumnya, penderita akan mengalami mual, muntah, diare, nyeri perut, lemas, dan kelelahan. Jika seseorang mengalami gejala-gejala tersebut, penting untuk segera menangani kondisi tersebut dengan cara yang tepat.

Obat-obatan yang Bisa Mengurangi Gejala Keracunan Makanan

  1. Obat Pencegahan Dehidrasi
    Keracunan makanan sering disertai dengan gejala diare dan muntah berulang, yang dapat menyebabkan dehidrasi. Untuk mengatasi hal ini, pasien dianjurkan untuk minum air putih secara cukup. Selain itu, larutan rehidrasi oral (oralit) juga bisa digunakan untuk mengganti cairan dan elektrolit yang hilang. Cara membuat larutan ini di rumah adalah dengan mencampurkan setengah sendok teh garam, empat sendok makan gula, dan satu liter air.

  2. Obat Penurun Panas Saat Demam
    Suhu tubuh yang meningkat merupakan respons alami tubuh terhadap infeksi akibat mikroba dalam makanan. Jika demam terjadi, obat penurun panas seperti parasetamol dapat diberikan. Namun, pastikan dosis sesuai dengan usia dan kondisi pasien. Untuk anak-anak, penggunaan obat harus dilakukan dengan hati-hati dan sesuai anjuran dokter.

  3. Obat untuk Mengatasi Diare
    Air kelapa sering dipercaya sebagai obat alami untuk mencegah dehidrasi akibat diare. Meskipun tidak langsung mengobati penyebab diare, minuman ini membantu mengembalikan energi dan elektrolit yang hilang. Beberapa obat medis juga tersedia, seperti bismut subsalisilat (Pepto Bismol, Kaopectate) yang dapat meredakan muntah dan diare, serta loperamida (Imodium AD) yang bekerja dengan mengurangi frekuensi buang air besar. Namun, obat ini tidak boleh digunakan untuk pasien dengan gejala diare berdarah atau demam.

  4. Obat Meredakan Mual dan Muntah
    Mual dan muntah adalah tanda bahwa sistem pencernaan sedang tidak sehat. Meski muntah, tetap usahakan untuk minum air secukupnya. Hindari minuman beralkohol dan berkafeina. Beberapa alternatif yang bisa dicoba adalah teh herbal, jahe hangat, es batu, atau kaldu cair. Obat pereda mual seperti dimenhidrinat (Dramamine) atau meklizin (Bonine) bisa digunakan untuk mengurangi rasa mual ringan. Metoklopramid (Reglan, Metozolv) juga bisa membantu mengurangi mual dan muntah dengan cara meningkatkan gerakan lambung.

  5. Obat Tambahan Sesuai Kondisi Pasien
    Dalam beberapa kasus, obat seperti antiparasit, antibiotik, atau obat cacing mungkin diperlukan tergantung pada penyebab keracunan. Dokter akan menentukan pengobatan berdasarkan diagnosis yang dilakukan. Norit, misalnya, sering digunakan sebagai penawar racun karena mengandung karbon yang dapat mengikat racun dan gas di saluran pencernaan. Obat ini tersedia bebas dan tidak memerlukan resep dokter.

Pentingnya Pemakaian Obat yang Tepat

Pemilihan obat untuk keracunan makanan sangat penting agar efektif dan aman. Pastikan untuk mengikuti dosis dan petunjuk penggunaan yang diberikan. Jika gejala tidak kunjung membaik atau semakin parah, segera cari bantuan dari fasilitas kesehatan terdekat. Dengan penanganan yang tepat, risiko komplikasi bisa diminimalkan dan pemulihan lebih cepat.