1.247 Siswa SMPN 5 Balikpapan Dapat MBG, Harap Jaminan Makan Sehat Harian

Program Makan Bergizi Gratis di SMPN 5 Balikpapan Mulai Berjalan

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) resmi beroperasi di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 5 Balikpapan sejak April 2025. Sebanyak 1.247 siswa kini mendapatkan makanan bergizi setiap hari, yang menjadi langkah penting dalam meningkatkan kesehatan dan fokus belajar siswa.

Koordinator MBG SMPN 5 Balikpapan, Dwi Suci Merdekawati, S.Pd, menyampaikan bahwa program ini diterima dengan antusias oleh pihak sekolah, guru, dan siswa. Pembagian makanan dilakukan secara teratur agar semua siswa mendapatkan bagian sesuai kebutuhan.

"Sejak April kami sudah menerima distribusi MBG. Jumlah siswanya sekitar 1.247, semuanya kebagian. Jadi tidak ada yang tertinggal," ujarnya, Senin (29/9/2025).

Sistem Pembagian yang Terstruktur

Dwi menjelaskan, sistem pembagian makanan diatur dengan rapi. Setiap kali mobil pengangkut tiba, tim sekolah bersama wali kelas memeriksa kondisi serta jumlah makanan. Selanjutnya, perwakilan siswa yang bertugas piket di tiap kelas mengambil jatah untuk dibagikan.

Proses makan berlangsung serentak di kelas masing-masing, biasanya pada jam keenam atau setelah Zuhur. "Anak-anak makan serentak di kelas masing-masing, biasanya sekitar jam pelajaran keenam atau setelah Zuhur. Jadi semua teratur, tidak terburu-buru, dan tetap terkendali," tambahnya.

Pentingnya Kebersihan dan Tanggung Jawab

Pihak sekolah juga menekankan pentingnya tanggung jawab menjaga kebersihan pada seluruh siswa. Dengan begitu, saat makan di meja belajarnya, tiap siswa wajib menjaga kerapian tempat duduknya dan memastikan wadah makanan kosong serta terikat kembali.

"Sejak awal kami briefing anak-anak di lapangan. Kami tekankan pentingnya bersyukur, tidak membuang makanan, serta menjaga kebersihan. Alhamdulillah sejauh ini kelas tetap bersih, tidak ada laporan kelas kotor atau bau," ujarnya.

Kendala yang Dihadapi

Meski begitu, Dwi mengungkapkan beberapa kendala yang dihadapi selama program tersebut berlangsung. Salah satunya adalah keterlambatan pengiriman makanan yang sedikit mengganggu jam belajar.

"Tapi kami maklum karena kondisi dapur vendor bisa berbeda-beda setiap hari. Anak-anak pun kami latih bersabar," ungkapnya.

Manfaat Program MBG bagi Siswa

Namun, menurut Dwi, program MBG sangat membantu siswa, terutama mereka yang berasal dari keluarga menengah ke bawah. Dengan adanya jaminan makan siang bergizi di sekolah, siswa tidak lagi khawatir lapar saat mengikuti jadwal belajar yang padat.

"Bagi siswa yang bekalnya terbatas, MBG ini sangat berarti. Anak-anak jadi lebih fokus belajar karena kebutuhan dasarnya terpenuhi," tambahnya.

Harapan untuk Kualitas Program yang Lebih Baik

Lebih lanjut, Dwi berharap kualitas program MBG bisa terus ditingkatkan, khususnya terkait bahan pangan yang digunakan dalam membuat makanan bergizi tersebut.

"Semoga kualitas bahan bisa dijaga agar tetap segar dan bergizi. Kami tahu tidak mudah melayani ribuan siswa, tapi kalau bisa terus ditingkatkan, tentu akan makin baik," pungkasnya.