
Penyebab dan Tanda-Tanda Kanker Tenggorokan yang Perlu Diketahui
Sakit tenggorokan atau suara serak sering kali dianggap sebagai gejala biasa dari flu atau pilek. Namun, jika kondisi ini terus berlangsung tanpa tanda-tanda pemulihan, bisa jadi itu adalah tanda awal dari penyakit yang lebih serius, seperti kanker tenggorokan. Kanker tenggorokan terjadi ketika sel-sel di area tenggorokan, laring, atau amandel tumbuh tidak normal dan membentuk tumor. Deteksi dini sangat penting untuk meningkatkan peluang kesembuhan.
Di Mana Kanker Tenggorokan Berkembang?
Kanker tenggorokan umumnya bermula pada sel-sel pipih yang melapisi bagian dalam tenggorokan. Tumor juga dapat berkembang di amandel, laring (kotak suara), maupun epiglotis (katup tulang rawan yang menutup saluran napas ketika menelan). Berdasarkan lokasi, kanker tenggorokan dapat muncul di beberapa area berikut:
- Nasofaring: Bagian atas tenggorokan yang berada di belakang hidung.
- Orofaring: Bagian tengah tenggorokan yang berada di belakang mulut.
- Hipofaring: Bagian bawah tenggorokan, tempat laring dan esofagus bertemu.
- Laring: Dikenal juga sebagai kotak suara (kanker laring).
Menurut American Cancer Society, jumlah kasus baru kanker laring menurun sekitar 3% setiap tahunnya, terutama karena semakin banyak orang yang berhenti merokok.
5 Gejala Awal Kanker Tenggorokan yang Sering Terabaikan
-
Sakit Tenggorokan yang Tak Kunjung Hilang
Sakit tenggorokan akibat flu atau infeksi biasanya mereda dalam waktu satu hingga dua minggu. Namun, jika rasa sakit tetap ada, terasa mengganjal, dan bertahan hingga berminggu-minggu meskipun sudah diobati, hal ini bisa menjadi tanda bahaya. Nyeri semacam ini sering kali bersifat konstan dan tidak merespons obat biasa. -
Suara Serak atau Perubahan Suara
Perubahan suara menjadi serak, parau, atau terdengar lebih lemah juga bisa menjadi gejala. Jika suara serak berlangsung lebih dari dua minggu tanpa penyebab jelas seperti pilek atau alergi, sebaiknya segera diperiksakan. Tumor yang tumbuh di sekitar pita suara dapat langsung memengaruhi kualitas suara seseorang. -
Kesulitan Menelan (Dysphagia)
Kesulitan menelan bisa terasa seperti ada makanan yang tersangkut di tenggorokan, atau muncul rasa nyeri dan terbakar saat menelan. Awalnya, hal ini mungkin hanya terjadi ketika mengonsumsi makanan padat, namun seiring waktu bisa berkembang hingga menyulitkan menelan cairan. Kondisi ini berbeda dengan radang tenggorokan biasa karena cenderung semakin memburuk. -
Benjolan di Leher
Munculnya benjolan yang tidak menimbulkan rasa sakit di leher dapat menandakan bahwa kanker sudah menyebar ke kelenjar getah bening. Berbeda dengan pembengkakan akibat infeksi yang biasanya nyeri saat disentuh dan mengempis setelah sembuh, benjolan akibat kanker umumnya keras, tidak sakit, dan semakin lama semakin membesar. -
Penurunan Berat Badan Tanpa Alasan Jelas
Kehilangan berat badan secara drastis tanpa mengubah pola makan atau rutinitas olahraga merupakan gejala umum banyak jenis kanker, termasuk kanker tenggorokan. Hal ini bisa terjadi karena rasa sakit saat menelan membuat penderitanya sulit makan, atau karena tubuh menggunakan energi lebih banyak untuk melawan sel kanker.
Faktor Risiko yang Harus Diperhatikan
Beberapa faktor dapat meningkatkan risiko seseorang terkena kanker tenggorokan, antara lain:
- Perokok: Baik perokok tembakau maupun rokok elektrik (vape). Vaping bukanlah alternatif yang aman.
- Peminum Alkohol: Risiko semakin besar jika dikonsumsi secara berlebihan.
- Pria di Atas 50 Tahun: Kelompok usia ini memiliki risiko lebih tinggi.
- Infeksi Virus HPV: Virus yang menular secara seksual ini dapat memicu kanker di area mulut dan tenggorokan.
Jika Anda mengalami salah satu atau beberapa gejala di atas secara terus-menerus, langkah paling bijak adalah segera memeriksakan diri ke dokter. Pemeriksaan medis dapat membantu menentukan penyebab pasti keluhan tersebut. Jika kanker tenggorokan terdiagnosis, jenis pengobatan akan disesuaikan dengan stadium penyakit, mulai dari terapi radiasi, kemoterapi, hingga tindakan operasi. Deteksi dini memberi peluang lebih besar untuk kesembuhan dan kualitas hidup yang lebih baik.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!