
Seblak, Makanan Khas Sunda yang Populer Namun Perlu Diwaspadai
Seblak adalah makanan khas dari Sunda, khususnya berasal dari Bandung, yang kini sangat diminati di berbagai daerah di Indonesia. Hidangan ini terdiri dari kerupuk mentah yang direbus hingga lembut, lalu dicampur dengan bumbu yang memiliki aroma khas seperti kencur, bawang putih, cabai, dan rempah lainnya. Seiring perkembangan tren kuliner, seblak kini tidak hanya terdiri dari kerupuk saja, tetapi juga bisa ditambahkan dengan berbagai bahan seperti mie, bakso, sosis, ceker ayam, sayuran, hingga seafood. Hal ini membuat cita rasa seblak semakin beragam.
Dari segi nilai gizi, seblak termasuk dalam kategori jajanan yang tinggi kalori namun rendah nutrisi seimbang. Kerupuk yang menjadi bahan utama biasanya mengandung karbohidrat sederhana dari tepung tapioka atau terigu, sehingga cepat memberikan energi tetapi tidak bertahan lama. Bumbu pedas pada seblak memang menambah sensasi rasa, tetapi jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan, cabai bisa mengiritasi lambung.
Untuk meningkatkan kandungan gizi seblak, penambahan bahan seperti telur, ayam, sayuran (seperti sawi, kol, wortel), atau protein lain dapat dilakukan. Tambahan ini akan meningkatkan kandungan protein, serat, vitamin, dan mineral, sehingga lebih baik untuk tubuh. Namun, jika hanya menggunakan kerupuk dan bumbu saja, seblak cenderung tinggi garam, minyak, serta rendah serat dan protein. Oleh karena itu, konsumsi seblak secara berlebihan tidak disarankan.
Mengapa Seblak Dikategorikan sebagai Makanan Tidak Sehat?
Meskipun seblak digemari oleh banyak orang, terutama remaja, karena rasanya pedas, gurih, dan variatif, namun jika dikonsumsi terlalu sering atau berlebihan, seblak bisa dikategorikan sebagai makanan kurang sehat. Berikut beberapa alasan utamanya:
-
Bahan Utama yang Tinggi Tepung dan Rendah Gizi
Kerupuk yang digunakan sebagai bahan dasar seblak biasanya memiliki kandungan tepung yang tinggi dan nutrisi yang rendah. Meski memiliki nilai kalori yang cukup tinggi, seblak tidak menyediakan nutrisi seimbang. -
Tinggi Garam, Penyedap, dan Minyak
Seblak sering dimasak dengan bumbu instan, penyedap rasa, dan minyak dalam jumlah besar. Konsumsi berlebihan dapat meningkatkan risiko gangguan kesehatan seperti hipertensi, kolesterol, dan gangguan pencernaan. -
Level Pedas yang Berlebihan
Cabai dalam jumlah besar memang menggugah selera, tetapi jika dikonsumsi terlalu sering, bisa menyebabkan iritasi lambung, sakit maag, atau diare. -
Pengolahan yang Tidak Selalu Higienis
Seblak umumnya dijual di kaki lima atau warung kecil. Jika kebersihan tidak terjaga, risiko keracunan makanan bisa meningkat. -
Rendah Serat dan Vitamin
Seblak lebih banyak mengandung karbohidrat sederhana dan lemak, sedangkan serat, protein, dan vitamin dari sayuran atau bahan tambahan biasanya terbatas. -
Potensi Bahan Tambahan Berbahaya
Beberapa pedagang mungkin menggunakan bahan seperti kerupuk atau bahan lain yang mengandung pewarna dan pengawet berlebihan. Konsumsi rutin dapat membahayakan kesehatan.
Dengan demikian, meskipun seblak memiliki cita rasa yang menggugah selera, penting bagi kita untuk memperhatikan keseimbangan nutrisi dan cara pengolahan agar tetap menjaga kesehatan tubuh.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!