Waspada! Seblak Lezat Tapi Berbahaya, Mengapa?

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Seblak, Makanan Khas Sunda yang Populer Tapi Perlu Diwaspadai

Seblak adalah hidangan khas dari Sunda, khususnya Bandung, yang kini sangat populer di berbagai daerah di Indonesia. Hidangan ini terdiri dari kerupuk mentah yang direbus hingga lembut, lalu dicampur dengan bumbu halus yang memiliki aroma khas dari bahan seperti kencur, bawang putih, cabai, dan rempah lainnya. Selain itu, seblak juga bisa dikembangkan dengan berbagai tambahan seperti mie, bakso, sosis, ceker ayam, sayuran, hingga seafood, sehingga rasanya semakin beragam dan menarik.

Dari segi nutrisi, seblak termasuk dalam makanan ringan yang kaya akan kalori tetapi kurang seimbang dalam hal nutrisi. Kerupuk yang menjadi bahan utama biasanya terbuat dari tepung tapioka atau terigu, yang mengandung karbohidrat sederhana. Meskipun bisa memberikan energi cepat, nutrisi tersebut tidak bertahan lama. Bumbu pedas yang digunakan dalam seblak bisa meningkatkan rasa, namun jika terlalu banyak cabai, bisa menyebabkan iritasi pada lambung.

Untuk membuat seblak lebih bergizi, penambahan bahan seperti telur, ayam, sayuran (seperti sawi, kol, dan wortel), atau protein lain dapat dilakukan. Tambahan ini akan meningkatkan kandungan protein, serat, vitamin, dan mineral, sehingga lebih baik untuk kesehatan tubuh. Namun, jika hanya mengandalkan kerupuk dan bumbu saja, seblak cenderung tinggi garam, minyak, serta rendah serat dan protein. Oleh karena itu, seblak tidak disarankan untuk dikonsumsi secara berlebihan.

Mengapa Seblak Disebut Makanan Tidak Sehat?

Meskipun seblak sangat digemari oleh banyak orang, terutama kalangan remaja, karena rasanya pedas, gurih, dan variasinya yang beragam, konsumsi berlebihan bisa membuat seblak dikategorikan sebagai makanan tidak sehat. Berikut beberapa alasan mengapa seblak bisa dianggap tidak sehat:

  1. Bahan Utama yang Tidak Bergizi
    Kerupuk yang menjadi bahan dasar seblak umumnya tinggi kandungan tepung dan rendah gizi. Nilai kalorinya cukup tinggi, tetapi tidak memberikan nutrisi yang seimbang.

  2. Tinggi Garam, Penyedap, dan Minyak
    Seblak sering dimasak menggunakan bumbu instan, penyedap rasa, serta minyak dalam jumlah besar. Konsumsi berlebihan bisa meningkatkan risiko gangguan kesehatan seperti hipertensi, kolesterol, dan masalah pencernaan.

  3. Level Pedas yang Berlebihan
    Cabai dalam jumlah besar memang bisa menggugah selera, tetapi jika dikonsumsi terlalu sering, bisa menyebabkan iritasi lambung, sakit maag, atau bahkan diare.

  4. Pengolahan yang Tidak Selalu Higienis
    Seblak umumnya dijual di tempat-tempat kecil atau kaki lima. Jika kebersihan tidak terjaga, risiko keracunan makanan bisa meningkat.

  5. Rendah Serat dan Vitamin
    Seblak terdiri dari karbohidrat sederhana dan lemak, sedangkan serat, protein, dan vitamin dari bahan tambahan biasanya sedikit.

  6. Potensi Bahan Tambahan Berbahaya
    Ada pedagang yang menggunakan bahan seperti kerupuk atau bahan lain yang mengandung pewarna dan pengawet berlebihan. Konsumsi rutin bisa membahayakan kesehatan jangka panjang.

Dengan demikian, meskipun seblak memiliki rasa yang enak dan populer, penting bagi konsumen untuk memperhatikan keseimbangan nutrisi dan cara pengolahan agar tidak merugikan kesehatan.