Rumah Sakit Swasta Kehilangan Keuntungan Akibat Regulasi, Dokter M Dipa Daulatala Soroti Ketidakadil

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Ancaman Serius yang Mengancam Rumah Sakit Swasta di Indonesia

Rumah sakit swasta di seluruh Indonesia kini menghadapi tantangan berat yang dapat memengaruhi akses layanan kesehatan masyarakat. Tantangan tersebut berasal dari perubahan regulasi serta kondisi ekonomi yang tidak stabil, termasuk inflasi yang membuat pasien lebih waspada dalam memilih layanan kesehatan.

Hal ini disampaikan oleh Direktur Rumah Sakit Umum Universitas Muhammadiyah Cirebon, dr M Dipa Daulatala, dalam sebuah webinar yang membahas kebijakan hukum BPJS Kesehatan dalam menjamin akses layanan yang adil. Webinar ini diselenggarakan oleh RRI dan berlangsung pada Sabtu, 23 Agustus 2025.

Menurut dr Dipa, data dari Kementerian Kesehatan per 20 Agustus 2025 menunjukkan bahwa jumlah rumah sakit swasta di Indonesia lebih besar dibandingkan dengan rumah sakit milik pemerintah. Namun, pertanyaannya adalah apakah BPJS Kesehatan memberikan perlindungan yang sama terhadap rumah sakit swasta seperti yang diberikan kepada rumah sakit negeri?

Layanan Sama, Tapi Tidak Semua Terlindungi

Meskipun rumah sakit swasta memiliki layanan kesehatan yang setara dengan rumah sakit negeri, mereka juga memberikan pelayanan kepada masyarakat yang tersebar hingga ke pelosok daerah. Contohnya, rumah sakit swasta di Brebes dan Tegal baru-baru ini mengalami putus kontrak dengan BPJS Kesehatan karena adanya tindakan penipuan.

Akibatnya, rumah sakit tersebut kehilangan layanan BPJS Kesehatan dan memaksa masyarakat sekitar mencari fasilitas kesehatan (faskes) baru. Hal ini menimbulkan pertanyaan: Apakah ini adil bagi rumah sakit tersebut maupun bagi pasien yang harus mengeluarkan biaya tambahan untuk mencari faskes yang terjangkau?

Dampak Pada Masyarakat

Kasus ini juga berdampak pada masyarakat, terutama di Brebes, di mana seluruh penduduk berbondong-bondong ke RSUD Brebes untuk mendapatkan layanan kesehatan. Mereka terpaksa mengantri demi mendapatkan hak pelayanan kesehatan. Pertanyaannya, apakah ini adil?

dr Dipa juga menyampaikan kekhawatiran tentang mutu layanan rumah sakit swasta akibat kebijakan yang semakin efisien. Ia bertanya apakah efisiensi tersebut seimbang dengan kualitas layanan yang diberikan. Menurutnya, hal ini membutuhkan pemikiran yang matang dan kolaborasi yang tepat antara berbagai pihak.

Kondisi Rumah Sakit Swasta Saat Ini

Dipaparkan oleh dr Dipa, kondisi rumah sakit swasta saat ini sangat berat. Mereka berjuang keras untuk tetap memenuhi regulasi dan melayani masyarakat dengan baik tanpa mengorbankan kualitas layanan. Ia berharap agar keluhan rumah sakit swasta bisa didengar oleh pemerintah dan diberikan perlindungan yang adil.

Pemenuhan akses layanan kesehatan yang adil menjadi prioritas utama, terutama dalam situasi seperti ini. Perlu adanya kebijakan yang lebih inklusif dan memastikan bahwa semua rumah sakit, baik swasta maupun negeri, dapat memberikan layanan yang sama kepada masyarakat. Dengan demikian, masyarakat akan merasa aman dan nyaman dalam memperoleh layanan kesehatan yang berkualitas.