
Kementerian Kesehatan Capai Angka Peserta Cek Kesehatan Gratis yang Mengesankan
Pencapaian luar biasa kembali diraih oleh Kementerian Kesehatan. Pada tanggal 22 Agustus 2025, jumlah peserta yang mengikuti program Cek Kesehatan Gratis (CKG) telah melebihi angka 20 juta orang. Angka ini menunjukkan bahwa pemeriksaan kesehatan kini menjadi gerakan bersama yang diikuti oleh masyarakat Indonesia.
Aji Muhawarman, Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenkes, menyampaikan bahwa tingginya partisipasi masyarakat mencerminkan meningkatnya kesadaran akan pentingnya kesehatan. Ia menegaskan bahwa partisipasi ini merupakan bukti semakin kuatnya kesadaran akan pencegahan dan deteksi dini penyakit.
Hingga saat ini, program CKG telah menjangkau seluruh provinsi di Indonesia, yaitu sebanyak 38 provinsi, 510 kabupaten/kota, serta didukung oleh 10.132 Puskesmas. Dari total peserta, sekitar 19,4 juta orang termasuk dalam kategori umum atau reguler, sedangkan 682 ribu lebih adalah pelajar dari berbagai tingkat pendidikan, mulai dari SD hingga SMA.
Dalam data rinci, tercatat bahwa sebanyak 496 ribu peserta berasal dari SD, 124 ribu dari SMP, 70 ribu dari SMA, dan sisanya sekitar 1.600 peserta dari kategori lain. Rata-rata setiap hari, sebanyak 340 ribu orang mengikuti pemeriksaan kesehatan secara gratis.
Program CKG tidak hanya memberikan layanan kesehatan, tetapi juga membantu mengungkap berbagai masalah kesehatan masyarakat. Contohnya, pada bayi baru lahir ditemukan kelainan saluran empedu sebesar 19,3 persen, berat lahir rendah sebesar 6,1 persen, serta penyakit jantung bawaan kritis sebesar 5,9 persen.
Untuk balita dan anak pra-sekolah, masih banyak yang mengalami gigi-karies sebesar 31 persen, anemia pada usia 2 tahun sebesar 9,2 persen, serta stunting sebesar 5,6 persen. Sementara itu, untuk kelompok dewasa, masalah kesehatan yang paling menonjol adalah aktivitas fisik yang kurang sebesar 95,9 persen, gigi-karies sebesar 43,3 persen, dan obesitas sentral sebesar 34,9 persen.
Di kalangan lansia, ditemukan bahwa 96,6 persen dari mereka kurang bergerak, 60,8 persen memiliki gigi-karies, serta 40,9 persen menderita hipertensi.
Aji menegaskan bahwa temuan-temuan tersebut harus menjadi bahan refleksi bahwa upaya pencegahan jauh lebih efektif daripada pengobatan. Deteksi dini, menurutnya, adalah kunci agar masalah kesehatan tidak berkembang menjadi beban besar.
Ke depan, Kemenkes terus mendorong masyarakat untuk memanfaatkan program CKG. Pemeriksaan gratis bukan hanya untuk mengetahui kondisi tubuh, tetapi juga untuk mendorong gaya hidup yang lebih sehat. Dengan demikian, masyarakat dapat menjaga kesehatan sejak dini dan menghindari risiko penyakit yang lebih serius di masa depan.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!