
Pentingnya Kesehatan Mental Ibu Hamil dan Peran Negara dalam Mendukungnya
Kesehatan mental ibu hamil memainkan peran penting dalam menjaga kesejahteraan fisik dan emosional sebelum dan setelah melahirkan. Dengan menjaga kesehatan mental, risiko gangguan seperti baby blues hingga depresi postpartum bisa diminimalkan. Dukungan yang diberikan kepada ibu hamil dan baru melahirkan sangat dibutuhkan, baik dari keluarga maupun lingkungan sekitar.
Negara juga memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa layanan kesehatan mental tersedia secara merata dan efektif. Salah satu negara yang telah mengambil langkah nyata adalah Inggris. Di sana, pemerintah telah menyiapkan anggaran besar untuk mendukung kesehatan mental ibu hamil dan ibu baru. Dana tersebut mencapai sekitar 2,3 miliar Pound Sterling atau setara dengan Rp47 triliun, yang merupakan bagian dari rencana jangka panjang NHS (National Health Service) untuk meningkatkan layanan kesehatan mental perinatal.
Data yang Menunjukkan Peningkatan Dukungan
Menurut data dari NHS Inggris tahun 2024, lebih dari 57.000 ibu baru dan calon ibu telah menerima dukungan dari spesialis kesehatan mental selama setahun terakhir. Angka ini meningkat dibandingkan tahun 2022, di mana jumlahnya hanya sekitar 43.053 orang. Dari total 600.000 perempuan yang melahirkan di Inggris setiap tahun, penelitian menunjukkan bahwa hingga satu dari lima ibu mengalami gangguan kesehatan mental, termasuk stres, kecemasan, dan depresi berat.
Jika tidak ditangani, masalah kesehatan mental dapat berdampak jangka panjang pada perempuan, anak, dan keluarga. Untuk itu, NHS Inggris memberikan berbagai layanan khusus yang dirancang untuk membantu ibu hamil dan baru melahirkan.
Layanan Kesehatan Mental yang Tersedia di Inggris
Setiap wilayah di Inggris kini memiliki tim kesehatan mental spesialis yang siap memberikan dukungan bagi ibu hamil dan baru melahirkan. Tim ini terdiri dari ahli yang terlatih dan mampu menangani berbagai kondisi, mulai dari masalah ringan hingga berat. Mereka juga membantu membangun hubungan antara ibu dan bayinya serta memberikan bimbingan untuk menghadapi tantangan kehidupan sebagai orang tua.
Selain itu, semua ibu baru diwajibkan menjalani pemeriksaan kesehatan mental dan fisik dalam waktu enam minggu setelah melahirkan. Jika diperlukan, mereka dapat dirujuk ke salah satu dari hampir 40 layanan kesehatan mental khusus yang tersebar di seluruh Inggris. Layanan ini menawarkan bantuan untuk berbagai kondisi, seperti trauma pasca persalinan, kehilangan bayi, atau rasa takut yang parah terhadap proses melahirkan.
Penjelasan dari Para Ahli
Direktur Kesehatan Mental Nasional NHS Inggris, Claire Murdoch, menyampaikan bahwa menjadi ibu baru adalah momen istimewa, namun juga bisa sangat menegangkan. Oleh karena itu, NHS berkomitmen untuk memastikan bahwa ibu yang mengalami gangguan mental mendapatkan dukungan yang sesuai.
Madeline Warwick, terapis okupasi spesialis dari Northamptonshire Healthcare Foundation Trust, menjelaskan bahwa layanan kesehatan mental telah beroperasi selama lebih dari lima tahun dan merawat sekitar 900 perempuan setiap tahun. Sementara itu, Kate Brintworth, Kepala Kebidanan Inggris, menekankan pentingnya dukungan selama masa transisi menjadi orang tua. Dukungan ini harus dipersonalisasi agar mencakup kesehatan mental, fisik, dan kebutuhan individu.
Investasi dalam Layanan Kesehatan Mental
Investasi sebesar 2,3 miliar Pound Sterling ini dianggap sebagai langkah strategis untuk meningkatkan akses layanan kesehatan mental perinatal. Rencana jangka panjang NHS mencakup peningkatan layanan komunitas spesialis hingga 24 bulan setelah melahirkan, akses terapi psikologis yang lebih luas, dan pemeriksaan kesehatan mental bagi pasangan.
Dengan adanya layanan yang lebih baik, ibu hamil dan baru melahirkan di Inggris memiliki peluang lebih besar untuk menjalani kehidupan yang sehat dan harmonis. Ini menjadi contoh yang patut ditiru oleh negara lain dalam memprioritaskan kesehatan mental ibu.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!