
Layanan Kesehatan Khusus untuk Penyandang Disabilitas di Kota Malang
Posyandu Disabilitas yang berada di Jalan Danau Sentani Tengah, Sawojajar, Kota Malang, Jawa Timur, menjadi solusi penting bagi keluarga penyandang disabilitas di wilayah Malang Raya. Inisiatif dari Yayasan Bersama Anak Bangsa ini memberikan layanan kesehatan yang tidak hanya gratis tetapi juga komprehensif.
Layanan yang diberikan setiap bulan mencakup pemeriksaan kesehatan dasar seperti pengukuran tinggi dan berat badan, tekanan darah, serta kadar gula darah. Selain itu, tersedia terapi khusus dan dukungan psikologis yang sangat dibutuhkan oleh para penyandang disabilitas. Layanan ini berbeda dengan posyandu biasa karena memiliki lima terapis spesialis untuk kondisi seperti cerebral palsy, disabilitas wicara, disabilitas daksa, serta seorang psikolog.
Salah satu contoh keberhasilan program ini adalah Bagus (5), seorang anak laki-laki penyandang mikrosefalus asal Mergan. Neneknya, Sulistiana, mengungkapkan bahwa Posyandu Disabilitas ini lebih dari sekadar layanan kesehatan. "Di sini, kami tidak merasa minder karena semua pesertanya adalah penyandang disabilitas," katanya.
Menurut Sulistiana, layanan terapi merupakan hal yang paling bermanfaat. Berbeda dengan layanan di rumah sakit yang sering kali membuat orangtua pasif, di Posyandu ini ia bisa terlibat langsung dalam proses perawatan. "Kami bisa belajar ilmunya, bagaimana cara-caranya, lalu kami praktikkan di rumah. Semuanya gratis, dan bisa konsultasi langsung," tambahnya.
Ketua Yayasan Bersama Anak Bangsa, Yuning Kartikasari, menjelaskan bahwa tujuan dari pembentukan Posyandu Disabilitas adalah memastikan kesehatan para penyandang disabilitas dapat terkontrol secara rutin dan komprehensif. "Tujuannya agar anak-anak disabilitas semakin terpenuhi layanan kesehatannya. Selama ini, layanan spesifik seperti ini masih terbatas," ujarnya.
Posyandu ini melayani sekitar 50 penyandang disabilitas setiap bulan. Peserta tidak hanya terbatas pada anak-anak, tetapi juga mencakup orang dewasa hingga usia 30 sampai 40 tahun. "Peserta kami beragam, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa berusia 30 sampai 40 tahun ada juga," tambah Yuyun, sapaan akrabnya.
Kehadiran psikolog dalam Posyandu ini juga berperan penting. Tidak hanya bagi penyandang disabilitas, tetapi juga bagi orangtua dan wali. Menurut Yuyun, banyak orangtua yang merasa terbantu secara psikis untuk tetap kuat dan semangat dalam merawat anak-anak mereka. "Dukungan psikologis ini membantu orangtua menghadapi tantangan sehari-hari. Mereka juga perlu di-support agar tetap semangat," jelasnya.
Untuk menjangkau lebih banyak penerima manfaat, kegiatan ini diadakan sebulan sekali dengan rencana lokasi yang berpindah-pindah di setiap kecamatan di Kota Malang. Informasi mengenai jadwal dan lokasi disebarkan melalui Forum Keluarga Disabilitas yang ada di masing-masing kecamatan. Dengan demikian, layanan kesehatan khusus ini bisa dirasakan oleh lebih banyak keluarga penyandang disabilitas di wilayah tersebut.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!