
Inisiatif Kesehatan di Kecamatan Bokat, Kabupaten Buol
Di sebuah kecamatan kecil yang terletak di Kabupaten Buol, Sulawesi Tengah, sedang berlangsung upaya kesehatan yang menunjukkan dampak besar meskipun dilakukan secara diam-diam. Puskesmas Kecamatan Bokat berhasil mewujudkan beberapa program kesehatan yang ditujukan pada kelompok rentan dalam masyarakat, seperti ibu hamil dan warga dengan risiko penyakit tidak menular.
Kepala Puskesmas Bokat, Seftiawan Rusli, M.K.M, menyampaikan bahwa program-program ini tidak hanya bersifat formal. u201cTujuan kami adalah menciptakan kebiasaan sehat mulai dari masa kehamilan hingga usia lanjut,u201d katanya melalui pesan singkat.
Salah satu program yang menjadi fokus utama adalah Kelas Ibu Hamil. Kegiatan ini menjadi ruang belajar kolektif bagi perempuan dengan usia kehamilan antara 8 hingga 32 minggu. Peserta dibatasi maksimal 20 orang setiap sesi, dan mereka mendapatkan edukasi mengenai gizi seimbang, persiapan menghadapi persalinan, serta cara merawat bayi baru lahir.
Selain itu, kelas ini juga dilengkapi dengan senam ibu hamil, khususnya untuk mereka yang memasuki usia kandungan 20u201336 minggu. u201cSenam ini sederhana, tetapi manfaatnya sangat besar, terutama untuk kesiapan fisik menghadapi persalinan,u201d jelas Seftiawan.
Menurut sejumlah pakar kesehatan masyarakat, inisiatif ini merupakan bentuk intervensi preventif yang sering kali diabaikan di daerah-daerah tertentu. Banyak puskesmas lebih fokus pada pengobatan daripada pendidikan kesehatan ibu hamil, yang sering dianggap sebagai tambahan bukan kebutuhan utama.
Selain program untuk ibu hamil, Puskesmas Bokat juga menjalankan Posbindu Penyakit Tidak Menular (PTM). Kegiatan ini bertujuan untuk deteksi dini terhadap ancaman penyakit seperti hipertensi, diabetes, dan kanker, yang kini menjadi penyebab kematian terbesar di Indonesia setelah penyakit menular berhasil dikendalikan.
u201cPosbindu PTM adalah kunci,u201d tegas Seftiawan. u201cDi sini masyarakat bisa mengetahui kondisi kesehatannya sejak awal, sehingga bisa dicegah sebelum menjadi fatal.u201d Program ini dilaksanakan dengan dukungan penuh Dinas Kesehatan Kabupaten Buol, menunjukkan adanya sinergi antara level kebijakan dan pelaksanaan di lapangan.
Program semacam ini tidak hanya memberikan dampak langsung pada peserta, tetapi juga menciptakan efek domino di masyarakat. Ibu hamil yang teredukasi dengan baik akan membawa perubahan pola makan di keluarganya. Begitu pula dengan warga yang sadar risiko diabetes, akan mendorong lingkungan terdekatnya untuk mengurangi konsumsi gula dan rokok.
Namun, tantangan tetap ada. Keterbatasan tenaga kesehatan, akses transportasi, dan budaya lokal masih menjadi penghalang. Seftiawan mengakui bahwa beberapa warga masih ragu mengikuti Posbindu karena merasa sehat. u201cItu PR besar kami: bagaimana membuat masyarakat percaya bahwa pencegahan lebih murah daripada pengobatan.u201d
Di tengah keterbatasan sumber daya, apa yang dilakukan oleh Puskesmas Bokat adalah pengingat bahwa kesehatan masyarakat bukan hanya soal rumah sakit besar di kota, melainkan kerja kolektif yang dimulai dari desa. Bulan September 2025 mungkin hanya catatan kalender, tetapi bagi masyarakat Bokat, bulan ini menandai langkah maju menuju kehidupan yang lebih sehat.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!