Menteri Keuangan Purbaya Didesak Berlakukan Cukai Biji Plastik untuk Kurangi Dampak Kesehatan

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Desakan untuk Penerapan Cukai Biji Plastik

Dietplastik Indonesia kembali mengajukan desakan kepada pemerintah agar segera menerapkan cukai pada biji plastik. Langkah ini dimaksudkan agar beban tidak hanya ditanggung oleh masyarakat sebagai konsumen, tetapi juga oleh industri hulu. Direktur Eksekutif Dietplastik Indonesia, Tiza Mafira, menyatakan bahwa sama halnya dengan minuman berperisa yang telah terbukti berdampak pada kesehatan, plastik juga memberikan beban kesehatan dan ekonomi yang nyata.

Tiza menjelaskan bahwa penerapan cukai ini bisa menjadi instrumen ganda, yaitu menekan laju produksi plastik virgin dan menghindari risiko gangguan kesehatan akibat polusi plastik. Dengan perencanaan yang tepat, penerimaan cukai dapat dialokasikan untuk program kesehatan publik. Selain itu, inovasi lainnya bisa diterapkan untuk mendukung pengelolaan sampah rendah emisi, sehingga manfaatnya kembali ke masyarakat.

Desakan Kesekian Kalinya

Sebelumnya, Dietplastik Indonesia telah menggagas petisi mendorong cukai plastik pada 2018 lalu. Hampir 1,2 juta orang menandatangani petisi tersebut. Baru pada 2019, Kementerian Keuangan merespons dengan rencana penerapan cukai pada kantong plastik. Namun, implementasinya tertunda akibat Pandemi Covid-19. Rencana sebelumnya resmi dihentikan pada Januari 2025 karena dianggap cukup dengan kebijakan non-fiskal pelarangan kantong plastik.

Nadya Mulya, penggagas petisi, menegaskan bahwa sudah saatnya produsen lebih bertanggung jawab dalam proses produksinya, berinovasi mencari alternatif berkelanjutan, dan patuh pada prinsip extended producer responsibility.

Dampak bagi Kesehatan

Laporan Lancet Countdown on Health and Plastic mengungkapkan bahwa polusi plastik menyebabkan ratusan ribu kematian setiap tahun. Selain itu, terdapat kerugian sebesar US$1,5 juta atau Rp25 miliar (kurs Rp16.690/US$) akibat beban penyakit yang ditimbulkan. Tak hanya berakhir di tempat sampah, mikroplastik dan bahan kimia berbahaya yang dilepaskan plastik dapat masuk ke udara, air, bahkan ke tubuh manusia.

Laporan tersebut juga menjelaskan bahwa intervensi di hulu merupakan langkah paling efektif untuk mengurangi dampak krisis plastik. Dengan rekomendasi kebijakan ini, Dietplastik Indonesia menilai Indonesia memiliki kesempatan untuk menunjukkan kepemimpinan global dalam mengatasi polusi plastik sekaligus melindungi kesehatan warga.

Langkah yang Perlu Diambil

Penerapan cukai biji plastik adalah langkah penting yang perlu segera dilakukan. Dengan adanya cukai, diharapkan akan ada penurunan produksi plastik yang tidak ramah lingkungan. Selain itu, pendapatan dari cukai bisa digunakan untuk mendukung program-program yang berdampak positif terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat.

Selain cukai, perlu adanya kebijakan lain yang mendukung pengurangan penggunaan plastik. Misalnya, kampanye edukasi kepada masyarakat tentang bahaya plastik, serta penguatan regulasi terkait pengelolaan sampah. Semua ini harus dilakukan secara bersamaan agar hasilnya maksimal.

Peran Industri dan Konsumen

Industri memiliki peran penting dalam mengurangi dampak plastik. Produsen harus lebih sadar akan tanggung jawab sosialnya dan berinovasi mencari alternatif bahan yang lebih ramah lingkungan. Sementara itu, konsumen juga perlu lebih bijak dalam memilih produk dan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai.

Kolaborasi antara pemerintah, industri, dan masyarakat sangat diperlukan untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat. Dengan langkah-langkah yang tepat, Indonesia dapat menjadi contoh dalam upaya mengatasi polusi plastik di tingkat global.