
Peringatan Hari Kesehatan Mental dan Tren Wisata Wellness yang Berkembang
Setiap 10 Oktober, masyarakat dunia merayakan Hari Kesehatan Mental. Awalnya dicanangkan oleh World Federation for Mental Health pada tahun 1992, peringatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran global akan pentingnya kesehatan jiwa. Masalah kesehatan mental sering kali diabaikan dalam kehidupan sehari-hari, padahal sangat penting untuk menjaga keseimbangan hidup.
Kini, momentum ini tidak hanya menjadi agenda kampanye, tetapi juga pengingat bagi setiap individu untuk memberi ruang bagi diri sendiri dalam menghadapi tekanan hidup modern. Banyak orang mulai menyadari bahwa istirahat bukanlah kemalasan, melainkan kebutuhan mendesak untuk memulihkan energi dan pikiran.
Bentuk kesadaran ini juga terlihat dari cara orang berlibur. Liburan kini tidak lagi sekadar pelarian dari rutinitas, tetapi dianggap sebagai sarana merawat kesehatan mental dan mengisi ulang energi. Konsep wisata wellness dan olahraga semakin diminati, seperti yoga di alam terbuka, tur bersepeda, trekking pagi hari, atau menginap di resor dengan fasilitas spa dan meditasi.
Tren ini sejalan dengan proyeksi yang menunjukkan bahwa wisata kesehatan akan menjadi tren utama pada 2025. Dengan meningkatnya minat masyarakat, wisata wellness kini tidak lagi dianggap sebagai pasar khusus, tetapi sudah menjadi arus utama dalam industri pariwisata.
Menyambut tren ini, platform perjalanan Traveloka menghadirkan 10 perjalanan inspiratif bertema wellness. Tujuannya adalah untuk mengingatkan kembali bahwa liburan bisa menjadi ruang pemulihan diri, terutama menjelang Hari Kesehatan Mental Dunia.
"Perjalanan kini tidak lagi sekadar tentang menjelajahi destinasi, tetapi juga sarana merawat kesehatan fisik dan mental, serta memperkuat koneksi dengan hal-hal bermakna," ujar Baidi Li, VP Commercial Traveloka.
Berdasarkan data pemesanan paruh pertama 2025, beberapa kota di Indonesia menjadi favorit wisatawan untuk liburan bernuansa wellness. Beberapa di antaranya adalah:
- Ubud, Bali u2013 Yoga dan meditasi di tengah alam hijau serta spa tradisional Bali.
- Yogyakarta u2013 Wisata bersepeda ke situs sejarah dan jalur pedesaan.
- Lombok u2013 Aktivitas air seperti snorkeling, berselancar, hingga kelas yoga di resor.
- Danau Toba u2013 Relaksasi dengan panorama geopark UNESCO.
- Jakarta u2013 Staycation dengan fasilitas spa dan kebugaran di hotel ternama.
Selain itu, pengalaman seperti trekking Gunung Batur di Bali, lari di taman kota Surabaya, eksplorasi mangrove di Bintan, hingga wisata kuliner sehat di Padang juga semakin diminati.
Para psikolog kerap menekankan bahwa istirahat berkualitas merupakan salah satu cara sederhana menjaga kesehatan mental. Dengan rutinitas yang padat, liburan yang memadukan alam, aktivitas fisik, dan relaksasi dapat menjadi "terapi" untuk mengurangi stres, memperbaiki suasana hati, sekaligus memperkuat hubungan sosial.
Di tengah meningkatnya kebutuhan masyarakat akan ruang pemulihan diri, tren wisata wellness hadir sebagai jawaban. Momentum Hari Kesehatan Mental Dunia tahun ini mengingatkan bahwa perjalanan tidak hanya soal jarak tempuh, tetapi juga tentang menemukan kembali keseimbangan diri.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!