Musik Tarawangsa sebagai Media Terapi dan Penyembuhan
Musik tarawangsa, yang merupakan bagian dari warisan budaya Jawa Barat, memiliki potensi besar sebagai alat terapi dan penyembuhan mental jika dikemas dengan konsep tertentu. Salah satu cara inovatif untuk memanfaatkan musik ini adalah dengan menggabungkannya dengan instrumen seperti mangkuk bernyanyi (singing bowls) dan didengarkan melalui headphone nirkabel. Pendekatan ini memberikan pengalaman mendengarkan yang lebih dalam dan intens.
Pada acara “Healing Class & Sound Therapy” yang diadakan di area terbuka Mandala Karsa Kabupaten Purwakarta pada Jumat, 26 September 2025, kolaborasi antara tarawangsa dan singing bowls menarik perhatian peserta. Mereka merasa tenang dan terhibur setelah menyaksikan pertunjukan tersebut. Acara ini menunjukkan bahwa musik tradisional tidak hanya sekadar hiburan, tetapi juga bisa menjadi alat untuk menjaga kesehatan mental.
Pengakuan dari Para Peserta dan Ahli Budaya
Menurut Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat, Febiyani, musik tradisional seperti tarawangsa bukan hanya produk budaya yang digunakan untuk seni pertunjukan, tetapi juga dapat dimanfaatkan sebagai alat terapi dan penyembuhan. Ia menekankan bahwa pendekatan ini tidak kaku dan bisa disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat saat ini.
Tarawangsa awalnya dikenal sebagai bagian dari ritual panen dan ruwatan di kalangan petani Kabupaten Sumedang. Namun, seiring berjalannya waktu, kesenian ini mulai diakui dan ditampilkan dalam berbagai acara seperti pernikahan dan khitanan anak. Hal ini menunjukkan bahwa musik tradisional semakin relevan dalam konteks modern.
Harmonisasi Suara dan Pengalaman Mendengarkan
Kombinasi antara instrumen tarawangsa dan kecapi jentreng dengan suara singing bowl ternyata sangat harmonis. Frekuensi suara dari singing bowl, yang biasanya digunakan dalam meditasi, seolah-olah memperkuat melodi dari petikan dan gesekan senar tarawangsa. Hasilnya adalah pengalaman mendengarkan yang unik dan menenangkan.
Para penonton mengaku sangat terhibur meskipun acara diadakan di area terbuka yang cukup bising. Suara yang dihasilkan oleh ketiga instrumen tersebut terdengar jelas melalui headphone masing-masing. Kejernihan suara yang terdengar, bahkan yang paling halus pun, menciptakan suasana yang intim dan mendalam.
Reaksi dan Antusiasme Peserta
Banyak peserta yang mengaku ingin menari, membacakan puisi, atau bahkan teriak saat mendengarkan musik yang dipertunjukkan. Ini menunjukkan bahwa pengalaman mendengarkan melalui headphone memberikan efek yang kuat dan membuat mereka merasa terhubung dengan musik secara emosional.
Dengan kombinasi musik tradisional dan teknologi modern, acara ini menunjukkan bagaimana seni bisa diadaptasi agar tetap relevan dan bermanfaat bagi masyarakat. Musik tarawangsa, yang awalnya digunakan dalam ritual dan upacara adat, kini menemukan peran baru sebagai alat terapi dan penyembuhan. Ini membuka peluang baru untuk mengembangkan seni tradisional dalam konteks yang lebih luas dan inklusif.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!