
Pentingnya Memahami Kebutuhan Tubuh Sebelum Mengikuti Tren Diet
Tren diet kini semakin beragam, mulai dari diet keto, puasa intermiten, hingga pola makan tanpa karbohidrat sama sekali. Namun, tidak semua program diet cocok untuk setiap orang. Dengan perbedaan kondisi genetik dan sistem metabolisme tubuh, diperlukan pendekatan yang sesuai dengan kebutuhan individu.
Dr. Maya Surjadjaja, Sp.GK, M.Gizi, dari Perhimpunan Dokter Gizi Klinik Indonesia (PDGKI) menekankan pentingnya memahami kebutuhan tubuh sebelum memutuskan mengikuti tren diet tertentu. Ia menjelaskan bahwa apa yang berhasil pada seseorang bisa saja gagal total pada orang lain. Inilah alasan mengapa diet tidak bisa hanya sekadar ikut-ikutan tren.
Diet Tidak Harus Menyiksa
Meskipun ada pemeriksaan khusus untuk mengetahui jenis diet yang sesuai dengan kondisi tubuh, biaya pemeriksaan tersebut bisa sangat mahal. Oleh karena itu, ia menganjurkan untuk pintar dalam mengatur asupan nutrisi setiap makan. Misalnya, diet mediterania yang dimodifikasi bisa menjadi alternatif karena relatif lebih seimbang dan mudah diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Cara Mengatur Porsi Makan yang Tepat
Alih-alih menghindari makanan tertentu, Maya menyarankan masyarakat untuk lebih bijak dalam mengatur porsi makan. Banyak orang yang mencoba diet memilih untuk tidak mengonsumsi nasi atau sumber karbohidrat lainnya. Padahal, karbohidrat tetap dibutuhkan oleh tubuh.
Dalam praktiknya, satu porsi ideal sebaiknya berisi banyak sayuran, ditambah protein sehat seperti ikan atau daging tanpa lemak. Karbohidrat juga tetap perlu ada, namun harus diperhatikan porsinya. Maya menegaskan bahwa kesalahan persepsi sering terjadi, yaitu ketika seseorang langsung takut dan enggak mau makan nasi. Padahal, boleh tetap makan nasi atau karbohidrat lainnya.
Fokus pada Pola Makan Seimbang
Lebih jauh, ia menegaskan bahwa pola makan sehat bukan berarti menghindari satu jenis makanan secara total. Sebaliknya, tubuh tetap membutuhkan nutrisi dari berbagai kelompok makanan agar bisa berfungsi dengan optimal. Protein, serat, lemak sehat, hingga karbohidrat kompleks tetap harus ada dalam menu harian.
Dengan komposisi yang seimbang, tubuh tidak hanya mendapat energi, tetapi juga gizi lengkap untuk mendukung metabolisme. Selain itu, aktivitas fisik seperti jalan kaki, lari, atau olahraga lain juga bisa membantu menurunkan berat badan.
Kesadaran untuk Menjaga Pola Makan Seimbang
Maya berharap masyarakat semakin bijak dalam memilih program diet. Menurutnya, kesadaran untuk menjaga pola makan seimbang jauh lebih penting dibanding mengikuti tren diet yang belum tentu cocok. Dengan kesadaran ini, risiko kesehatan akibat pola diet ekstrem atau tidak seimbang bisa diminimalisir.
Pola makan sehat dan konsisten adalah kunci utama untuk menjaga kesehatan jangka panjang. Dengan memahami kebutuhan tubuh dan mengatur asupan nutrisi secara bijak, setiap individu dapat mencapai tujuan kesehatan yang diinginkan tanpa mengorbankan kesejahteraan secara keseluruhan.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!