
Manfaat Ilmiah dari Pelukan yang Perlu Kamu Ketahui
Bayangkan kamu sedang menghadapi hari yang penuh tekanan. Misalnya, bos tiba-tiba marah atau internet tiba-tiba lemot saat pekerjaan sedang mendesak. Rasa lelah dan stres mungkin saja menghampiri. Tapi kemudian, seseorang memelukmu. Dengan seketika, beban terasa lebih ringan, seolah dunia yang kacau itu mulai berubah. Itulah kekuatan pelukan.
Bagi banyak orang, pelukan adalah cara utama untuk mengekspresikan cinta. Namun, pelukan bukan hanya sekadar tindakan emosional. Ada dasar ilmiah di balik manfaatnya. Sentuhan fisik bisa menjadi "reset" alami bagi otak, membantu menurunkan tingkat stres hingga memperkuat ikatan hubungan. Sayangnya, banyak orang mengalami touch starvation, yaitu kelaparan akan sentuhan, terutama di era modern yang serba sibuk dan individualis.
Berikut tujuh manfaat pelukan yang telah terbukti secara ilmiah:
1. Pelukan sebagai Reset Kimiawi Otak
Saat kamu berpelukan, otak melepaskan oksitosin, hormon yang sering disebut cuddle chemical. Hormon ini memiliki efek menurunkan kadar kortisol, yaitu hormon stres. Akibatnya, tubuh dan pikiran jadi lebih rileks. Penelitian menunjukkan bahwa 4–8 pelukan sehari sangat bermanfaat untuk kesehatan emosional. Bahkan, satu pelukan singkat selama 20 detik saja bisa membantu menenangkan sistem sarafmu.
2. Pelukan Memberi Rasa Aman
Pelukan memberi sinyal pada otak bahwa kamu berada di tempat yang aman. Tekanan lembut saat dipeluk mengaktifkan sistem saraf parasimpatik yang membuat tubuh masuk ke kondisi rest and digest. Itu sebabnya anak-anak cepat tenang setelah dipeluk usai tantrum. Hal yang sama juga berlaku bagi orang dewasa. Terkadang, pelukan bisa lebih menenangkan daripada ribuan kata.
3. Pelukan Bisa Meredakan Rasa Sakit
Bukan hanya menenangkan pikiran, pelukan juga bisa mengurangi rasa sakit fisik. Saat dipeluk, tubuh melepaskan endorfin, yaitu pereda nyeri alami. Penelitian menunjukkan bahwa penderita migrain bisa merasa lebih baik setelah menerima sentuhan penuh kasih. Bayangkan jika suatu hari rumah sakit juga meresepkan “pelukan” sebagai terapi tambahan!
4. Tidak Semua Orang Suka Pelukan, dan Itu Wajar
Penting untuk diingat, tidak semua orang merasa nyaman dengan pelukan. Bagi sebagian orang dengan trauma, sensitivitas sensorik, atau aversi terhadap sentuhan, pelukan bisa terasa mengganggu. Alternatif yang bisa dilakukan antara lain:
- Menggunakan weighted blanket (selimut berbobot) untuk memberi efek menenangkan.
- Melakukan self-hug atau memeluk diri sendiri.
- Membangun keintiman lewat obrolan mendalam atau kehadiran yang tenang.
Yang paling penting, selalu mintalah izin sebelum memeluk orang lain. Konsensual adalah kunci dalam setiap bentuk kedekatan fisik.
5. Pelukan Membuat Hubungan Lebih Erat
Pelukan melepaskan dopamin, hormon yang berhubungan dengan rasa bahagia dan penghargaan. Inilah alasan mengapa pasangan, sahabat, atau bahkan rekan kerja yang nyaman satu sama lain bisa mempererat ikatan lewat pelukan. Otak seolah memberi sinyal, “Kamu bagian dari kelompok ini. Kamu tidak sendirian.”
6. Pelukan Meningkatkan Kualitas Tidur
Sentuhan fisik, termasuk pelukan, membantu tubuh memproduksi oksitosin dan prolaktin, hormon yang berperan penting dalam membuat tubuh rileks. Efeknya mirip seperti suplemen melatonin, tapi alami. Jadi, jangan heran jika pelukan hangat bisa membantu tidur lebih nyenyak.
7. Alternatif Pelukan untuk yang Mengalami Touch Starvation
Tidak semua orang punya akses ke pelukan setiap hari, dan itu wajar. Tapi ada banyak cara untuk mendapatkan efek menenangkan sama seperti pelukan, seperti:
- Memeluk hewan peliharaan (atau bantal jika peliharaanmu sudah kabur duluan).
- Menggunakan selimut hangat atau bantal pemanas.
- Menulis jurnal untuk melepaskan emosi.
- Berada di ruang publik seperti kafe atau perpustakaan, di mana kehadiran orang lain tetap memberi rasa koneksi sosial.
Kesimpulannya, pelukan bukan sekadar gestur sederhana. Ia adalah “obat alami” yang mampu menurunkan stres, menenangkan emosi, mengurangi rasa sakit, mempererat hubungan, hingga meningkatkan kualitas tidur. Namun, ingatlah bahwa pelukan harus selalu aman dan konsensual.
Jika kamu nyaman, cobalah memberikan atau menerima satu pelukan hari ini. Jika tidak, temukan alternatif yang sesuai untukmu. Pada akhirnya, otak manusia memang dirancang untuk koneksi, dan pelukan hanyalah salah satu cara terbaik untuk mewujudkannya.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!