:format(webp)/article/8J19M1FSGqZgs7w_Z5i1W/original/003313400_1593768897-Pengertian-Hipertensi-shutterstock_366528356.jpg)
Penyakit Tidak Menular Mendominasi di Sulawesi Utara
Dalam kurun waktu Januari hingga Juni 2025, Dinas Kesehatan Sulawesi Utara mengungkapkan bahwa penyakit yang paling sering terjadi adalah hipertensi dan diabetes melitus (DM). Hal ini menunjukkan bahwa penyakit tidak menular (PTM) tetap menjadi tantangan utama dalam kesehatan masyarakat di wilayah tersebut.
Menurut Jonesius Eden Manoppo, dosen bidang epidemiologi dari Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri Manado (Unima), penyebab penyakit umumnya dapat dikategorikan ke dalam empat faktor utama, yaitu lingkungan, perilaku, layanan kesehatan, dan keturunan. Untuk hipertensi dan diabetes, beberapa faktor penyebab tidak bisa diubah seperti usia, jenis kelamin, ras, serta riwayat keluarga. Namun, ada juga faktor yang bisa diubah, seperti konsumsi garam berlebih, obesitas, kurang aktivitas fisik, penggunaan alkohol dan rokok, pola makan tidak sehat, serta stres.
Faktor-faktor yang bisa diubah ini sangat berkaitan dengan perilaku individu. Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Sulawesi Utara, kondisi-kondisi tersebut muncul sebagai penyebab utama. Di beberapa daerah, konsumsi garam berlebihan menjadi penyebab utama, sementara di daerah lain, kebiasaan minum alkohol dan merokok lebih dominan.
Jonesius menjelaskan bahwa penelitian yang dilakukannya menunjukkan bahwa obesitas dan pola makan memainkan peran besar dalam penyebaran penyakit ini. Ia menyebutkan bahwa pola makan yang tidak sehat, seperti mengonsumsi makanan berlemak, makanan kaleng, atau makanan cepat saji yang kaya akan garam, sudah menjadi bagian dari budaya lokal dan sulit untuk dihindari.
Untuk diabetes, pola serupa berlaku. Penyebab utamanya adalah konsumsi makanan tinggi gula, kurang aktivitas fisik, serta obesitas. Pencegahan penyakit ini sangat bergantung pada perubahan perilaku, seperti rutin berolahraga, menjaga pola makan seimbang, dan menghindari konsumsi berlebihan.
Manajemen stres juga menjadi salah satu cara efektif untuk mencegah munculnya penyakit. Jonesius menekankan bahwa meskipun usia tidak bisa diubah, harapan hidup masyarakat Sulawesi Utara telah melebihi rata-rata nasional. Oleh karena itu, angka kejadian hipertensi dan diabetes di wilayah ini cenderung tinggi.
Selain itu, ia menyampaikan bahwa penyakit ini kini mulai menjangkiti kalangan muda. Namun, ia melihat adanya harapan, karena semakin banyaknya generasi muda yang sadar akan pentingnya kesehatan. Tren olahraga dan kesadaran akan pola makan seimbang diharapkan dapat memberikan hasil yang lebih baik di masa depan.
Pengertian Hipertensi
Hipertensi, atau tekanan darah tinggi, merupakan kondisi medis kronis yang ditandai oleh peningkatan tekanan darah dalam arteri secara terus-menerus. Tekanan darah normal biasanya berada di bawah 120/80 mmHg. Seseorang dikatakan memiliki hipertensi jika tekanan darah sistolik (angka atas) secara konsisten berada di atas 140 mmHg atau tekanan darah diastolik (angka bawah) di atas 90 mmHg.
Kondisi ini sering disebut sebagai "silent killer" karena pada tahap awal, gejalanya tidak jelas. Namun, jika tidak diobati, tekanan darah tinggi dapat menyebabkan jantung bekerja lebih keras dan merusak pembuluh darah. Akibatnya, risiko komplikasi serius seperti penyakit jantung koroner, gagal jantung, stroke, penyakit ginjal kronis, serta masalah penglihatan meningkat.
Faktor risiko utama hipertensi antara lain pola makan tidak sehat (tinggi garam), kurangnya aktivitas fisik, obesitas, merokok, konsumsi alkohol berlebihan, serta faktor genetik. Deteksi dini melalui pemeriksaan tekanan darah secara rutin serta perubahan gaya hidup menjadi kunci penting dalam pencegahan dan pengelolaan hipertensi.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!