Hari Kesehatan Gigi Nasional: Karies Gigi Paling Banyak di Jawa Timur

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Masalah Kesehatan Gigi yang Mengkhawatirkan di Jawa Timur

Tanggal 12 September diperingati sebagai Hari Kesehatan Gigi dan Mulut Nasional. Di Indonesia, karies gigi atau gigi berlubang menjadi masalah utama yang dialami banyak penduduk. Hal ini tidak hanya terjadi di wilayah Jakarta atau Jawa Barat, tetapi juga sangat umum ditemukan di Jawa Timur.

Menurut Drg Sumartono, Ketua Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) Pengurus Wilayah Jatim Masa Bakti 2022-2025, masalah gigi berlubang adalah salah satu penyakit yang paling sering dialami oleh masyarakat Jawa Timur, baik dari kalangan tua maupun muda. Ia menjelaskan bahwa gigi berlubang merupakan kondisi kerusakan pada jaringan gigi akibat proses pembusukan (karies) yang disebabkan oleh penumpukan plak, bakteri, serta sisa makanan yang menghasilkan asam. Asam tersebut secara bertahap merusak lapisan email gigi.

Sumartono menyoroti kebiasaan masyarakat yang seringkali baru datang ke dokter gigi ketika sudah merasakan rasa sakit. Menurutnya, jika seseorang merasa ngilu atau merasa tidak nyaman di gigi saat terkena dingin, itu sudah menjadi tanda untuk segera berkonsultasi dengan dokter gigi.

Kebiasaan Jajan yang Berdampak pada Kesehatan Gigi Anak-Anak

Kondisi gigi berlubang semakin memburuk, terutama pada anak-anak. Hal ini disebabkan oleh kebiasaan mereka dalam mengonsumsi makanan manis atau yang lengket. Sumartono menyatakan bahwa banyak anak-anak di usia 2 hingga 5 tahun memiliki gigi yang sudah berlubang. Kejadian ini sangat umum karena kecenderungan anak-anak untuk mengonsumsi camilan yang manis dan mudah melekat di gigi.

Ia menjelaskan bahwa kotoran sisa makanan di gigi tidak langsung menyebabkan gigi berlubang. Dibutuhkan waktu dan proses tertentu agar sisa makanan tersebut dapat menyebabkan kerusakan pada gigi. Oleh karena itu, kebersihan gigi sangat penting untuk mencegah terjadinya karies.

Peran Penting Pembersihan Gigi yang Rutin

Salah satu cara efektif untuk mencegah gigi berlubang adalah dengan rutin menggosok gigi dua kali sehari, yaitu pagi dan sore hari. Kebiasaan ini bisa membantu mengurangi penumpukan plak dan bakteri yang menjadi penyebab utama karies gigi. Selain itu, penggunaan pasta gigi yang mengandung fluoride juga sangat direkomendasikan untuk melindungi enamel gigi.

Faktor Genetik yang Turut Berkontribusi

Selain faktor lingkungan dan kebiasaan, Sumartono juga menyebutkan bahwa faktor genetik bisa memengaruhi kekuatan gigi seseorang. Ada orang-orang yang giginya lebih rentan keropos karena warisan genetik. Meskipun demikian, hal ini tidak berarti bahwa mereka tidak bisa menjaga kesehatan gigi dengan baik. Dengan perawatan yang tepat dan konsistensi dalam menjaga kebersihan mulut, risiko gigi berlubang tetap bisa diminimalisir.

Kesimpulan

Gigi berlubang bukanlah masalah kecil yang bisa diabaikan. Tidak hanya mengganggu kenyamanan, tetapi juga berpotensi menyebabkan komplikasi serius jika tidak segera ditangani. Oleh karena itu, penting bagi setiap individu untuk lebih sadar akan pentingnya kesehatan gigi dan mulut. Dengan kesadaran yang tinggi dan kebiasaan yang baik, masyarakat dapat mencegah munculnya masalah gigi berlubang, terutama di kalangan anak-anak.