
Penjelasan Bupati TTS Mengenai Kehadirannya di Acara Penobatan Raja Amanuban
Bupati Timor Tengah Selatan (TTS), Eduard Markus Lioe, S.IP.,SH.,MH, memberikan pernyataan terkait kehadirannya dalam acara penobatan Raja Amanuban yang sempat menjadi perbincangan masyarakat. Ia menjelaskan bahwa kehadirannya hanya sebagai bentuk penghormatan terhadap undangan syukuran yang diterima.
Pernyataan ini disampaikan pada Senin (29/9/2025) di Kantor Bupati TTS. Bupati yang akrab disapa Buce Lioe ini menekankan pentingnya memenuhi undangan dari masyarakat, terlepas dari jenis kegiatan yang dilaksanakan. Menurutnya, sebagai kepala daerah, ia memiliki tanggung jawab untuk hadir dalam berbagai acara kemasyarakatan dan partai politik.
"Beberapa waktu terakhir kita tahu bahwa kehadiran bupati di Desa Tubuhue, Kecamatan Amanuban Barat, menjadi viral. Sebagai kepala daerah, semua kegiatan kemasyarakatan, baik partai politik maupun lainnya, harus dihargai dan dihadiri," ujarnya.
Menurut Buce Lioe, undangan yang diterimanya adalah undangan syukuran. Ia baru menyadari adanya agenda penobatan saat menghadiri sambutan dari Bill Nope dan Jonathan Nubatonis.
"Dalam kehadiran kami, undangan tersebut sebenarnya untuk acara syukuran. Namun, ketika sampai di lokasi, dalam sambutan Bill Nope dan Jonathan Nubatonis, ternyata ada beberapa agenda yang disiapkan," jelasnya.
Ia menegaskan bahwa kehadirannya tidak bertujuan untuk menobatkan siapa pun. Menurutnya, acara tersebut merupakan proses yang dilakukan oleh pihak-pihak tertentu tanpa campur tangan dari pemerintah daerah.
"Kami hadir hanya sebagai kepala daerah untuk memenuhi undangan. Jangan sampai dianggap sebagai campur tangan dalam penobatan. Mereka telah merencanakan dan melaksanakan acara tersebut secara mandiri. Kami tidak terlibat dalam perencanaan," tegasnya.
Buce Lioe juga menilai bahwa pemahaman tentang kehadiran bupati dalam acara syukuran yang berubah menjadi polemik tidak tepat. Ia berharap masyarakat dapat memahami bahwa kehadiran itu semata-mata sebagai bentuk apresiasi terhadap undangan yang diberikan.
"Kita hadir sesuai undangan. Bagaimana mungkin kehadiran bupati menjadi polemik? Mohon disampaikan dengan tegas agar polemik ini tidak berkepanjangan," ujarnya.
Sebelumnya, pada 15 September 2025, terjadi penobatan Raja Amanuban di Desa Tubuhue, Kecamatan Amanuban Barat. Acara ini diadakan dalam tiga agenda utama, yaitu peresmian sonaf, penobatan raja, dan syukuran. Hal ini disampaikan oleh pembawa acara saat acara dimulai, serta diperjelas dalam sambutan-sambutan yang disampaikan.
Hadir dalam acara tersebut antara lain perwakilan keluarga Nope, Bill Nope, perwakilan kerajaan Mollo, Paulus Mella, Bupati TTS, perwakilan suku Nuban, Nubatonis, Tenis, Asbanu, serta tokoh-tokoh dari wilayah Timor.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!