
Keterkaitan Jantung dan Ginjal dalam Kesehatan Tubuh
Kesehatan jantung dan ginjal memiliki hubungan yang sangat erat, hingga sering disebut sebagai sindrom kardiovaskular-ginjal atau cardiorenal syndrome. Hal ini menjelaskan bagaimana gangguan pada salah satu organ bisa memengaruhi fungsi organ lainnya. Menurut dr. Tunggul Diapari Situmorang, Sp.PD-KGH, seorang dokter spesialis penyakit dalam konsultan ginjal hipertensi, kedekatan lokasi dan fungsi antara jantung dan ginjal membuat keduanya saling berkaitan secara medis.
Apa Itu Cardiorenal Syndrome?
Cardiorenal syndrome merujuk pada kondisi di mana gangguan pada jantung atau ginjal menyebabkan masalah pada organ lain. Fenomena ini bisa terjadi secara akut (tiba-tiba) maupun kronis (berlangsung lama). Dampaknya tidak hanya terbatas pada dua organ tersebut, tetapi juga bisa meluas ke organ-organ lain jika tidak segera ditangani.
“Hubungan antara jantung dan ginjal bersifat timbal balik dan sangat kompleks,” ujar dr. Tunggul dalam sebuah acara press briefing di Siloam Hospital TB Simatupang, Jakarta Selatan. Ia menekankan bahwa gangguan pada satu organ bisa berdampak signifikan pada organ lainnya. Misalnya, seseorang dengan penyakit jantung berisiko mengalami penurunan fungsi ginjal, begitu pula sebaliknya.
Dampak Timbal Balik Gangguan Jantung dan Ginjal
Gangguan pada jantung atau ginjal tidak selalu terjadi secara bertahap. Keterkaitan yang kuat antara kedua organ ini membuat kerusakan bisa muncul secara mendadak. “Gangguan tersebut bisa terjadi secara akut alias mendadak ataupun secara kronis, keduanya akan mengalami gangguan secara bersamaan,” tambahnya.
Hal ini menunjukkan bahwa pasien dengan penyakit jantung perlu waspada terhadap risiko gangguan ginjal, dan sebaliknya. Penyakit sistemik seperti diabetes, hipertensi, atau infeksi juga bisa memengaruhi keduanya. Dalam kondisi seperti ini, kerusakan tidak hanya terbatas pada jantung dan ginjal, tetapi bisa menyebar ke organ-organ lain.
Keterkaitan dengan Penyakit Sistemik
Selain jantung dan ginjal, ada penyakit-penyakit sistemik yang bisa memengaruhi banyak organ sekaligus. Contohnya adalah diabetes, hipertensi, atau sepsis. Dalam kasus-kasus ini, kerusakan bisa meluas ke berbagai organ tubuh. “Jika ginjal dan jantung terkena gangguan sistemik, maka organ lainnya juga bisa rusak,” jelas dr. Tunggul.
Misalnya, pada penderita diabetes, kerusakan tidak hanya terjadi pada satu ginjal, tetapi bisa melibatkan kedua ginjal. Hal ini menunjukkan pentingnya pengendalian penyakit-penyakit dasar untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.
Pentingnya Deteksi Dini dan Perawatan Holistik
Menurut dr. Tunggul, menjaga kesehatan jantung dan ginjal tidak bisa dilakukan secara terpisah. Kedua organ ini saling memengaruhi, sehingga pencegahan dan pengobatan harus dilakukan secara menyeluruh. Pemeriksaan rutin, gaya hidup sehat, serta pengendalian penyakit penyerta seperti diabetes dan hipertensi menjadi langkah penting untuk menjaga fungsi kedua organ tetap optimal.
Jika salah satu organ menunjukkan tanda gangguan, evaluasi terhadap organ lainnya juga perlu dilakukan. Dengan memahami konsep cardiorenal syndrome, masyarakat diharapkan lebih waspada terhadap risiko ganda yang bisa terjadi.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa deteksi dini dan penanganan menyeluruh menjadi kunci dalam menjaga kualitas hidup. Dengan kesadaran yang tinggi tentang keterkaitan jantung dan ginjal, masyarakat dapat lebih proaktif dalam menjaga kesehatan secara menyeluruh.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!