
Langkah Preventif Dinas Kesehatan Kota Pasuruan dalam Pengelolaan Program MBG
Dinas Kesehatan Kota Pasuruan terus mengambil langkah-langkah strategis untuk memastikan keamanan dan kesehatan masyarakat yang menjadi penerima manfaat dari program Makanan Gizi Gratis (MBG). Salah satu upaya utama yang dilakukan adalah pelatihan bagi penjamah makanan serta pengelolaan limbah makanan. Tujuannya adalah mencegah terjadinya keracunan atau gangguan kesehatan akibat pengolahan makanan yang tidak sesuai standar.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Pasuruan, Shierly Marlena, menjelaskan bahwa program MBG berada di bawah pengawasan Badan Gizi Nasional (BGN). Namun, untuk memenuhi standar pendirian Satuan Pemberdayaan Pangan Gizi (SPPG), pihaknya telah melakukan pelatihan dan pendampingan kepada mitra penyedia MBG. Hal ini dilakukan agar semua proses pengolahan dan distribusi makanan tetap memenuhi kriteria keamanan pangan.
"Program MBG sepenuhnya berada di wilayah BGN, namun untuk memenuhi standar pendirian SPPG kami sudah melakukan pelatihan dan pendampingan terhadap mitra tersebut," jelas Shierly.
Salah satu fokus utama pelatihan adalah pada penjamah makanan. Pelatihan ini bertujuan untuk memastikan bahwa mereka yang menangani makanan dapat melakukannya dengan aman dan higienis. "Pelatihan pada penjamah makanan dari dinas kesehatan itu sudah kami gelar bagi yang mempunyai bidang usaha makanan," tambahnya.
Selain itu, Shierly juga menekankan pentingnya dokumen Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) bagi setiap SPPG. Dokumen ini menjadi bukti bahwa SPPG telah memenuhi standar higiene sanitasi. "Hal tersebut guna menjamin keamanan pangan dan memastikan bahwa pangan yang diolah oleh mitra MBG tersebut aman untuk dikonsumsi," tegasnya.
Pembinaan Lingkungan dan Pengelolaan Limbah
Selain pelatihan, Dinas Kesehatan Kota Pasuruan juga melakukan pembinaan kesehatan lingkungan terkait pengolahan limbah padat dan cair di setiap SPPG. Upaya ini dilakukan untuk memastikan bahwa limbah makanan tidak berdampak negatif terhadap lingkungan sekitar maupun terhadap kualitas makanan yang diberikan.
"Jangan sampai limbah dari masakan itu berdampak buruk pada masakan," pesan Shierly.
Saat ini, terdapat dua lokasi SPPG yang sudah beroperasi di Kota Pasuruan. Pertama, SPPG Yayasan Oda Masa Depan Utama yang berada di Jl Sultan Agung IV No 2 Kelurahan Purutrejo, Kecamatan Purworejo. Kedua, SPPG Yayasan Pendidikan Anak Islam Khoirul Rohman yang terletak di Kelurahan Bukir, Kecamatan Gadingrejo.
Selain dua lokasi tersebut, satu SPPG lainnya masih dalam tahap persiapan. Lokasi SPPG yang akan dibangun adalah di Kelurahan Tamba'an, Kecamatan Panggungrejo. Proses persiapan ini mencakup berbagai aspek seperti infrastruktur, sumber daya manusia, dan pemenuhan standar higiene sanitasi.
Kesimpulan
Dengan berbagai langkah preventif yang dilakukan, Dinas Kesehatan Kota Pasuruan berkomitmen untuk menjaga kualitas dan keamanan pangan yang diberikan kepada masyarakat. Pelatihan, pendampingan, serta pembinaan lingkungan menjadi bagian penting dalam upaya ini. Selain itu, pemerintah daerah juga terus memastikan bahwa setiap SPPG yang beroperasi atau sedang dalam persiapan memenuhi standar higiene dan sanitasi yang ditetapkan. Dengan demikian, program MBG dapat berjalan secara efektif dan memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!