Kenangan yang Hidup dalam Lagu-Lagu Glenn Fredly di Jazz Traffic Festival 2025
Panggung Jazz Traffic Festival 2025 malam itu penuh dengan kehangatan dan nostalgia. Saat The Bakuucakar tampil bersama Shabrina Leanor, mereka mengajak para penonton kembali merasakan keindahan lagu-lagu yang telah menjadi bagian dari kenangan banyak orang. Penampilan ini tidak hanya sekadar pertunjukan musik, tetapi juga sebuah perayaan terhadap karya-karya legendaris Glenn Fredly.
Lagu pertama yang dibawakan adalah “My Everything”. Suara Mat yang memperkuat lirik membuat suasana langsung hangat. Penonton mulai menyanyikan lirik-liriknya secara bersamaan, seolah larut dalam kenangan masa lalu. Setelah itu, “Terserah” disajikan dengan nuansa yang lebih santai namun tetap penuh makna. Tidak ada yang bisa menahan senyum di wajah penonton saat melihat antusiasme mereka.
Kemudian, lagu “Merindu” dan “Jalan-Jalan” menghadirkan suasana yang lebih syahdu. Penonton mulai bergoyang pelan sambil ikut bernyanyi. Mereka sepertinya sedang berada di tengah-tengah momen-momen indah yang dulu pernah dirasakan. Suara lembut dan penuh makna dari lagu-lagu ini membawa semua orang kembali ke masa lalu.
Saat Shabrina Leanor naik panggung, suasana semakin menghangat. Ia membawakan “Sedih yang Tak Berujung” dan “Dibalas dengan Dusta” dengan suara yang kuat namun penuh emosi. Penonton terpukau oleh penyampaian yang sangat personal dan mendalam. Dengan vokalnya yang memukau, ia memberikan warna baru pada setiap lagu yang ia bawakan, menjadikannya lebih hidup dan dekat dengan hati para pendengar.
Momen spesial terjadi ketika Mat dan Shabrina berduet dalam “Cinta dan Rahasia” serta “Cukup Sudah”. Kombinasi suara mereka menciptakan kesan intim dan emosional yang sangat kuat. Seperti sebuah mimpi, penonton merasa seolah-olah Glenn Fredly hadir di tengah-tengah mereka, mengingatkan bahwa karyanya masih hidup dalam setiap nada dan lirik.
Di akhir penampilan, Mat kembali memperkuat suasana dengan lagu “Kisah Romantis” dan “Kasih Putih”. Kedua lagu ini menutup penampilan dengan energi yang penuh cinta dan kehangatan. Setiap kata dan nada yang dinyanyikan terasa seperti pesan dari masa lalu yang ingin terus dikenang.
Malam itu bukan hanya tentang musik, tetapi juga tentang penghargaan terhadap sosok Glenn Fredly. Seorang maestro yang karya-karyanya tetap hidup dalam hati banyak orang. Nostalgia yang dihadirkan dalam acara ini menjadi bukti bahwa meski waktu berlalu, keindahan musik dan cinta yang ia tinggalkan tidak pernah hilang.
Jazz Traffic Festival yang berlangsung selama dua hari ini menjadi ajang untuk merayakan musik jazz sekaligus mengenang legenda-legenda musik Indonesia. Pertama kali digelar pada 27–28 November 2011 di Grand City Surabaya, festival ini kini telah menjadi salah satu acara musik yang paling dinantikan. Tahun ini merupakan penyelenggaraan yang ke-12, dan setiap tahunnya, festival ini terus berkembang, membawa kehangatan dan keindahan musik ke dalam hati para penikmatnya.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!