Dapur Sehat SD Muhammadiyah 1 Ketelan, Solo: Kebijakan yang Diusung oleh Sekolah dan Orang Tua
Dapur sehat di SD Muhammadiyah 1 Ketelan, Solo, Jawa Tengah, telah menjadi perhatian masyarakat setelah beredar rencana penggantian program Makan Bergizi Gratis (MBG) milik pemerintah. Namun, pihak sekolah serta para orang tua siswa menolak kebijakan tersebut. Penolakan ini juga didukung oleh Wali Kota Solo, Respati Ardi.
Dapur sehat ini telah beroperasi selama 10 tahun sejak didirikan pada 2015. Lokasinya berada di dalam kompleks sekolah dan melayani kebutuhan makanan bagi 615 siswa setiap harinya. Para juru masak mulai melakukan persiapan memasak sejak pukul 06.00 WIB dan menyajikan makanan pada pukul 11.30 WIB.
Seluruh bahan makanan yang digunakan adalah bahan segar dan tidak disimpan dalam jumlah besar. Selain itu, proses memasak dilakukan dengan menggunakan sarung tangan dan masker untuk menghindari kontaminasi bakteri.
Siti Nur Handayani, salah satu juru masak di dapur sehat SD Muhammadiyah 1 Ketelan, menjelaskan bahwa mereka mulai memasak dari pukul 05.30 WIB. "Kami mulai dari memasak nasi, semua bahan segar, tidak menumpuk. Dalam penyajian juga bersih, pakai sarung tangan sesuai SOP. Yang jelas tidak menumpuk bahan," ujarnya saat ditemui di sela-sela kegiatan memasak.
Ia telah menjadi bagian dari dapur sehat ini sejak awal berdirinya. Menurut Siti, pengolahan bahan makanan dan tempat penyajian dilakukan secara terpisah agar tetap menjaga kebersihan dan higienitas makanan. "Jadi biar semua aman, sehat dan fresh. Tidak menumpuk makanan kita," tambahnya.
Makanan disajikan dalam bentuk prasmanan, sehingga setiap siswa dapat memilih makanan dan lauk sesuai dengan selera mereka. "Anak-anak mulai makan siang pukul 11.30 WIB atau habis shalat Dzuhur," kata Siti.
Peran Penting Dapur Sehat dalam Proses Pembelajaran
Kepala SD Muhammadiyah 1 Ketelan, Sri Sayekti, menekankan pentingnya keberadaan dapur sehat dalam mendukung kegiatan belajar mengajar. "Kantin bagian yang tidak bisa dipisahkan dari proses pembelajaran. Berdirinya kantin SD Muhammadiyah 1 Ketelan dulu adalah untuk menjadi upaya penjaminan mutu siswa supaya anak-anak bisa belajar dengan baik, sehat dan berprestasi," ujarnya.
Sri menjelaskan bahwa jika diperbolehkan, sekolah akan mengelola dapur sehat sendiri untuk program MBG. "Hanya kini dengan program MBG, kami sedang berupaya sebaik mungkin agar bisa mengelola sendiri, karena kantin kita sudah 10 tahun berdiri," tambahnya.
Lebih lanjut, Sri menjelaskan bahwa dapur sehat bukan hanya sekadar menyiapkan makanan, tetapi juga berfungsi untuk membangun karakter siswa, baik lokal maupun internasional. SD Muhammadiyah 1 Ketelan dikenal sebagai salah satu sekolah rujukan nasional.
"Kantin tidak hanya menyiapkan makanan anak-anak tapi juga sebagai tempat belajar baik anak-anak sendiri dalam membangun karakternya, termasuk tempat belajar teman-teman baik lokal sampai internasional," ujarnya.
Predikat Kantin Sehat Tingkat Nasional
Sri juga mengungkapkan bahwa dapur sehat SD Muhammadiyah 1 Ketelan telah meraih predikat kantin sehat tingkat nasional dua kali dari Kementerian Kesehatan. "Kantin ini tidak untuk bisnis. Kantin ini untuk membangun karakter bahkan pendidikan anti korupsi dibangun di sana. Maka tidak salah Kementerian Kesehatan memberikan predikat kami kantin sehat tingkat nasional selama dua periode," jelasnya.
Keberatan Orang Tua Terhadap Penggantian Dapur Sehat
Orang tua siswa SD Muhammadiyah 1 Ketelan, Cici Wiyarsih, mengatakan alasan mempercayakan dapur sehat SD Muhammadiyah 1 Ketelan untuk pemenuhan gizi anaknya di sekolah karena sudah teruji. "Kami orangtua sangat ketakutan dalam arti kami orangtua bukan hanya memikirkan anak-anak di rumah. Tapi kita gelisah, takut, kami otomatis memikirkan anak-anak di sekolah. Seharusnya orangtua sudah tenang karena memberikan kepercayaan ke sekolah tentang makanan yang diberikan kepada anak," ujarnya.
Cici mengatakan, sangat menghargai program Makan Bergizi Gratis (MBG) dari pemerintah. Tapi dirinya ingin pemerintah memberikan kebijakan agar SD Muhammadiyah 1 Ketelan bisa mengelola sendiri untuk MBG. "Kami sangat menghargai program dari pemerintah. Karena itu juga memberikan hak untuk anak-anak. Tapi kami berharap pemerintah memberikan kebijakan kepada SD Muhammadiyah 1 untuk mengelola langsung makanan yang akan diberikan kepada anak-anak," tambahnya.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!