.jpg)
Angka Kasus TBC di Kota Serang Meningkat Selama 9 Bulan Pertama Tahun 2025
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Serang mencatat sebanyak 2.837 warga terdiagnosis positif Tuberkulosis (TBC) selama periode Januari hingga September 2025. Angka ini menunjukkan peningkatan dari tahun-tahun sebelumnya, yang memicu kekhawatiran akan penyebaran penyakit ini di tengah masyarakat.
Kepala Dinkes Kota Serang, Ahmad Hasanuddin, menjelaskan bahwa dari jumlah tersebut, sebanyak 1.681 pasien masih menjalani proses pengobatan intensif. Pengobatan TBC biasanya membutuhkan waktu sekitar enam bulan. Ia mengatakan bahwa sebagian besar pasien berasal dari berbagai kelompok usia, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Hal ini menunjukkan bahwa TBC tidak hanya menyerang kalangan tertentu, tetapi bisa menjangkau semua lapisan masyarakat.
Hasanuddin juga menyampaikan bahwa jumlah pasien TBC yang dinyatakan sembuh mencapai 385 orang. Meskipun angka ini menunjukkan upaya keberhasilan dalam pengobatan, ia menekankan bahwa masih banyak kasus yang perlu ditangani secara lebih intensif. Jumlah warga yang terduga mengidap TBC mencapai 15.459 orang, namun statusnya masih perlu diverifikasi melalui pemeriksaan lanjutan.
“Jadi itu kan harus dikejar, apakah dugaan itu benar atau tidak,” ujarnya. Proses verifikasi ini penting untuk memastikan bahwa setiap kasus yang dilaporkan benar-benar terkena TBC dan tidak ada kesalahan diagnosis.
Pentingnya Kedisiplinan Pasien dalam Pengobatan TBC
Keberhasilan penyembuhan TBC sangat bergantung pada kedisiplinan pasien dalam mengonsumsi obat secara rutin tanpa terputus. Hasanuddin menegaskan bahwa pengobatan TBC membutuhkan kesabaran dan komitmen dari pasien, karena prosesnya cukup panjang. Jika pasien berhenti minum obat sebelum masa pengobatan selesai, risiko kekambuhan sangat tinggi.
Ia menjelaskan bahwa keberadaan Pengawas Minum Obat (PMO) dinilai sangat penting untuk memastikan pasien patuh selama masa pengobatan. PMO bertugas untuk memantau dan memberi pengawasan agar pasien tetap mengonsumsi obat sesuai jadwal.
“Berobat TBC itu lama, kurang lebih enam bulan. Jangan sampai bosan, kemudian berhenti minum obat, itu yang kami khawatirkan,” jelas Hasanuddin. Ia menekankan bahwa pengobatan yang tidak selesai dapat menyebabkan resistensi obat dan memperparah kondisi kesehatan pasien.
Layanan Pengobatan TBC Gratis di Puskesmas
Pemerintah Kota Serang memberikan layanan pengobatan TBC secara gratis, mulai dari tahap diagnosis hingga penyediaan obat selama enam bulan. Layanan ini bisa diakses oleh masyarakat di seluruh puskesmas yang ada di wilayah Kota Serang.
“Walaupun sampai enam bulan, obatnya gratis. Silahkan datang ke puskesmas,” ujarnya. Pemkot Serang berkomitmen untuk memastikan bahwa akses layanan kesehatan bagi masyarakat tetap terjangkau dan mudah diakses.
Upaya Pencegahan dengan Imunisasi dan PHBS
Selain pengobatan, pihak Dinkes juga mengimbau masyarakat untuk menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). PHBS mencakup berbagai kebiasaan sehari-hari seperti menjaga kebersihan lingkungan, mencuci tangan, serta menghindari kontak langsung dengan penderita TBC.
Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk memanfaatkan layanan imunisasi TBC gratis di puskesmas sebagai langkah pencegahan sejak dini. Imunisasi ini sangat penting, terutama untuk anak-anak, agar mereka tidak terinfeksi TBC sejak dini.
Dengan kombinasi pengobatan yang tepat, pengawasan yang ketat, serta pencegahan melalui PHBS dan imunisasi, Dinkes Kota Serang berharap dapat menekan angka penyebaran TBC di wilayahnya. Masyarakat diharapkan dapat bekerja sama dengan pihak kesehatan untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan bebas dari penyakit TBC.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!